EKBIS.CO, JAKARTA -- Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia pada Rabu (2/2/2022) secara resmi mulai melayani penerbangan khusus kargo Denpasar-Narita. Operasional tersebut terhubung langsung dengan penerbangan kargo dari Manado.
"Pada layanan perdana penerbangan khusus tersebut Garuda Indonesia mengangkut sedikitnya 17 ton komoditas unggulan Bali yaitu produk perikanan khususnya ikan tuna dan ikan hias serta general cargo lainnya," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (2/2/2022) malam.
Penerbangan tersebut dilakukan dengan armada A330-300. Irfan menuturkan pesawat tersebut memiliki kapasitas angkutan hingga 40 ton pada setiap penerbangannya.
Irfan mengatakan bahwa layanan penerbangan rute khusus Denpasar-Narita tersebut merupakan pengembangan dari rute Manado-Narita yang telah dilayani sejak akhir 2020. Dia menegaskan, hal tersebut merupakan bentuk komitmen Garuda Indonesia untuk mendukung daya saing komoditas unggulan nasional khususnya Indonesia Timur dan sekitarnya yang dikenal dengan keunggulan produk kelautannya.
“Di tengah berbagai langkah pemulihan kinerja yang saat ini terus kami intensifkan, pengembangan lini bisnis kargo merupakan fokus bisnis yang terus kami optimalkan khususnya dalam melayani kebutuhan masyarakat," ungkap Irfan.
Irfan menuturkan, Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan tujuan ekspor ikan tuna terbesar di dunia. Hal tersebut menjadikan Bali memiliki peran yang sangat strategis dalam ekspor komoditas perikanan nasional karena merupakan salah satu penghasil ikan tuna terbesar di Indonesia.
"Pembukaan layanan penerbangan khusus kargo Denpasar-Narita ini kami harapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan daya saing kualitas produk komoditas ekspor dengan proses pengiriman melalui kargo udara yang lebih cepat," jelaa Irfan.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyambut baik dan mengapresiasi pembukaan penerbangan khusus kargo dari Denpasar menuju Narita oleh Garuda Indonesia. Koster mengatakan dengan penerbangan tersebut membuat ekspor produk lokal Bali khususnya ke Jepang dapat terlaksana secara optimal.
“Potensi ekspor produk pertanian, perikanan dan industri lokal Branding Bali cukup tinggi dan sangat diminati oleh para Buyer di Luar Negeri," ujar Koster.
Untuk itu, Koster menilai diperlukan dukungan semua pihak termasuk Garuda Indonesia khususnya dalam memperlancar logistik. Dengan begitu, produk produk tersebut memiliki daya saing yang tinggi dan dapat sampai ke pwmbwli tepat pada waktunya.
“Dengan dibukanya Jalur penerbangan kargo dari Bali ke Jepang diharapkan ekspor Bali ke Jepang dapat meningkat," ungkap Koster.