EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV 2021 mencapai 5,02 persen year on year (yoy) sehingga total pertumbuhan 2021 sebesar 3,69 persen. Industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, menjelaskan, sumbangan industri pengolahan terhadap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) mencapai 18,8 persen atau tertinggi dari total 17 lapangan usaha yang dicatat BPS.
Adapun pertumbuhan industri tercatat 4,92 persen year on year. Angka itu merupakan terbesar keempat setelah Jasa Kesehatan yang tumbuh 12,16 persen, pengadaan listrik dan gas 7,81 persen, serta perdagangan 5,56 persen.
"Industri pengolahan sekaligus menjadi sumber pertumbuhan yang tertinggi yakni sebesar 1,01 persen," kata Margo dalam konferensi pers, Senin (7/2/2022).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, subsektor yang mendorong pertumbuhan industri pengolahan terutama dari angkutan yang tumbuh 22,61 persen yoy. "Ini sebagai dampak dari insentif pemerintah berupa PPnBM yang mendorong peningkatan (produksi) kendaraan angkutan," katanya.
Selain itu, industri logam dasar juga tumbuh cukup tinggi sebesar 11,31 persen yoy karena peningkatan produksi timah, veronikel, dan bauksit.
Industri batubara dan pengolahan migas juga tercatat tumbuh cukup tinggi mencapai 8,85 persen yoy. "Ini didorong oleh kenaikan produksi BBM dan LNG yang juga naik di kuaertal IV," ujarnya.
Berdasarkan data BPS, secara umum sektor industri pengolahan hampir seluruhnya mengalami pertumbuhan positif secara tahunan. Tercatat, hanya industri karet, barang dari karet, dan plastik yang mencatat pertumbuhan minus 7,51 persen yoy.