Rabu 09 Feb 2022 17:44 WIB

PLN akan Operasikan 648 Megawatt Pembangkit Energi Bersih

PLN terus berupaya mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon

Red: Gita Amanda
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). Berdasarkan data PLN NTB untuk potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di NTB tercatat sebesar 102.74 MW dengan berbagai macam sumber EBT yaitu air (PLTM dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm) dan arus laut (PLTAL) dimana dari total potensi tersebut sebesar 41.38 MW berada di pulau Sumbawa, 21.36 MW di Pulau Lombok dan masing masing sebesar 10 MW berada di Selat Lombok dan Selat Alas.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Pekerja membersihkan panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021). Berdasarkan data PLN NTB untuk potensi pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di NTB tercatat sebesar 102.74 MW dengan berbagai macam sumber EBT yaitu air (PLTM dan PLTA), bayu atau angin (PLTB), tenaga surya (PLTS), biomassa (PLTBm) dan arus laut (PLTAL) dimana dari total potensi tersebut sebesar 41.38 MW berada di pulau Sumbawa, 21.36 MW di Pulau Lombok dan masing masing sebesar 10 MW berada di Selat Lombok dan Selat Alas.

EKBIS.CO, JAKARTA -- PT PLN (Persero) terus berupaya mempercepat transisi energi dan mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan G20 di Indonesia melalui pengoperasian 648 megawatt pembangkit energi bersih pada tahun ini.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi mengatakan pengoperasian pembangkit energi bersih juga bertujuan mendukung pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060. "Tahun ini kami menargetkan penambahan kapasitas terpasang pembangkit energi baru terbarukan mencapai 648 megawatt yang terdiri dari pembangkit tenaga surya, air, panas bumi, angin hingga sampah," kata Evy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga

Pada 2022, PLN akan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 108 megawatt dan tambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 53 megawatt. Selanjutnya, perseroan juga akan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga minihidro sebesar 154 megawatt dan pembangkit listrik tenaga surya sebesar 287 megawatt. Sedangkan untuk pembangkit listrik tenaga angin kapasitasnya mencapai 2 megawatt dan pembangkit listrik tenaga sampah sebesar 43 megawatt.

Evy menyampaikan bahwa regional Jawa, Madura, dan Bali mendominasi bauran pembangkit listrik bersih dengan total kapasitas terpasang saat ini mencapai 9,6 gigawatt. Sedangkan wilayah Sumatera sudah mempunyai kapasitas terpasang pembangkit energi bersih sebesar 5,2 gigawatt.

Wilayah Kalimantan memiliki kapasitas terpasang pembangkit energi bersih mencapai 1,7 gigawatt; Sulawesi mempunyai 2,2 gigawatt; dan wilayah Maluku, Papua, serta Nusa Tenggara kapasitas terpasang pembangkit energi bersih tercatat sebesar 2,05 gigawatt.

Sesuai rencana mempensiunkan pembangkit listrik tenaga uap pada 2026, PLN akan menggantikan pembangunan listrik fosil itu dengan pembangkit energi bersih baseload yang dapat menghasilkan listrik secara terus-menerus.

Secara bertahap mulai 2026, PLN akan menambah kapasitas pembangkit energi bersih baseload sebesar 100 megawatt. Pada 2027, pembangkit energi bersih akan bertambah menjadi 265 megawatt dan 2028 kemudian bertambah lagi 215 megawatt.

Penambahan kapasitas terpasang pembangkit energi bersih baseload ini juga akan dilakukan hingga 2029 sebesar 280 megawatt dan terakhir di 2030 sebesar 150 megawatt. Evy menekankan jenis pembangkit yang akan dibangun ditentukan melalui kajian yang lebih komprehensif sesuai dengan potensi energi bersih yang ada di daerah.

PLN menargetkan tambahan pembangkit energi bersih yang beroperasi sebesar 10,6 gigawatt pada 2025. Sedangkan, pada 2030 kapasitas terpasang pembangkit energi bersih mencapai 20,9 gigawatt.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement