EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Sinergi Gula Nusantara atau SugarCo, holding pabrik gula milik BUMN PT Perkebunan Nusantara (PTPN) akan mengimpor sebanyak 25 ribu ton gula mentah (raw sugar). Diharapkan, pemenuhan gula konsumsi masyarakat tetap terjaga demi menjaga stabilitas harga.
"Mulai akhir Februari gula impor akan masuk sebanyak 25 ribu ton di PTPN II," kata CEO SugarCo, Aris Toharisman kepada Republika.co.id, Kamis (10/2/2022).
Aris mengatakan, tahun ini SugarCo mendapatkan alokasi impor gula dari pemerintah sebanyak 250 ribu ton. Itu terdiri dari 150 ribu ton gula kristal putih (GKP) serta 100 ribu ton raw sugar.
Adapun, total persediaan gula yang dimiliki SugarCO saat ini sebanyak 26 ribu ton. Namun, sekitar 24 ribu ton sudah mulai dilepas ke pasar.
Pihaknya berharap, dengan masih tersedianya pasokan gula dan akan masuknya pasokan impor, kebutuhan gula setidaknya hingga Ramadhan mendatang akan aman. "Insya Allah (ketersediaan gula aman)," kata Aris.
Sebelumnya, Direktur Bahan Pokok dan Penting, Kemendag, Isy Karim, menjelaskan, dari hasil pemantauan laporan pabrik gula BUMN dan swasta, total stok gula tersedia per akhir pekan pertama Januari 2022 mencapai 689.463 ton. Jumlah itu cukup untuk kebutuhan selama 2,65 bulan.
Sementara itu, sebagian besar pabrik gula baru akan melakukan giling pada Mei mendatang dan diperkirakan baru masuk pasar di bulan Juni 2022. Situasi tersebut tetap akan memicu kenaikan harga jika tidak disiapkan antisipasi sejak dini, yakni importasi gula.
"Memang, akan terjadi potensi kenaikan harga menjelang Ramadhan dan Lebaran apabila pasokan gula impor tidak segera masuk pasar," kata Isy Karim kepada Republika.co.id, Rabu (9/2/2022).
Ia menuturkan, Kemendag sejak awal tahun telah menerbitkan Persetujuan Impor (PI) gula mentah yang akan direalisasikan mulai awal Februari. "Maka, potensi kekosongan gula sebelum masuk musim giling tidak akan terjadi," ujarnya.