EKBIS.CO, PALU -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan kehadiran galeri investasi di Provinsi Sulawesi Tengah sebagai upaya BEI memudahkan masyarakat mengakses informasi pasar modal serta memudahkan akses investasi bursa saham.
"Kehadiran galeri investasi adalah bagian dari sosialisasi pasar modal kepada masyarakat sekaligus upaya menarik minat masyarakat berinvestasi agar investor di lantai bursa efek meningkat," kata Kepala BEI Perwakilan Sulteng Putri Irnawati yang dihubungi di Palu, Jumat (11/2/2022).
Ia mengemukakan, di Sulteng telah memiliki tiga galeri investasi digital, salah satunya yang baru diluncurkan pada Kamis (10/2/2022) di Kampus Universitas Muhammadiyah Palu, termasuk satu galeri investasi edukasi BEI di sekolah menengah atas negeri 5 (SMAN 5) Palu.
Ia memaparkan, galeri investasi memiliki tiga macam konsep yakni galeri investasi konvensional yang membutuhkan ruangan dalam pendiriannya.
Lalu konsep edukasi bekerja sama dengan SMA maupun SMK yang dikhususkan bagi siswa/siswi. Kemudian galeri investasi digital yang dalam pendiriannya tidak membutuhkan ruangan, atau dapat diakses secara daring melalui gadget.
"Proses perkembangan galeri digital ini bekerja sama dengan perusahaan sekuritas yang menjadi mitra BEI, sekaligus dapat di manfaatkan sebagai wadah investasi, dan saat ini ada 10 galeri investasi berdiri di Sulteng," papar Putri.
Ia memaparkan, di Sulteng juga ada empat perusahaan sekuritas yang menjadi mitra BEI dalam membantu kegiatan investasi di lantai pasar modal yakni PT Philips sekuritas, PT Indo Premier sekuritas, PT Phintraco sekuritas dan PT Valbury sekuritas. Yang mana, peran perusahaan-perusahaan ini membantu antara investor dan pasar modal melakukan transaksi efek baik menjual maupun membeli pada neraca perdagangan saham.
"Ke depan, kami meningkatkan jumlah galeri investasi, karena pendirian galeri tersebut menjadi salah satu program prioritas kami yang tidak terlepas dari upaya meningkatkan transaksi pasar modal," tutur Putri.
Ia menambahkan, saat ini jumlah investor BEI berinvestasi yang melantai di bursa saham kurang lebih 13.131 single investor identification (SID) atau mengalami peningkatan 7.600 lebih investor di tahun 2021 dengan rata-rata transaksi per bulan kurang lebih Rp 550 miliar. "Peluang melantai di bursa saham sangat terbuka, dan untuk menjadi menjadi investor BEI cukup mudah serta tidak membutuhkan modal yang besar," demikian kata Putri.