EKBIS.CO, JAKARTA -- Pada awal 2022 pemerintah mendukung pemulihan UMKM melalui kenaikan plafon kredit usaha rakyat (KUR) nasional sebesar Rp 373,17 triliun dengan subsidi bunga tiga persen hingga Juni mendatang. Adapun nilai kredit tersebut naik 30,9 persen dari plafon 2021 sebesar Rp 285 triliun.
Sejumlah bank pelat merah turut meningkatkan target penyaluran KUR pada 2022 termasuk diantaranya Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah (UUS) melakukan sinergi bersama tenaga kesehatan jaringan PP Muhammadiyah terkait ekosistem perekonomian syariah di Indonesia.
Direktur Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah Halim mengatakan, perusahaan berupaya mendukung upaya atas pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penciptaan lapangan kerja, dan memperkuat sektor ekonomi UMKM dengan memberikan fasilitas pembiayaan bagi UMKM melalui KUR syariah.
“Sinergi ini merupakan wujud integrasi perusahaan sebagai perbankan syariah dengan sektor perekonomian syariah lainnya dalam upaya memperkuat perkembangan industri syariah,” ujarnya, Senin (14/2/2022).
Menurutnya Bank Sinarmas UUS selaku bagian dari lembaga pendukung kemajuan ekonomi, akan menjalin potensi-potensi anak bangsa dalam kemajuan pendidikan dan tingkat kesehatan bangsa khususnya dalam rangka pengembangan KUR untuk merespon potensi amal usaha Muhammadiyah serta mendukung program pemerintah guna meningkatkan aksesibilitas pelaku ekonomi skala mikro.
Baca juga: Pentingnya Edukasi Trading Agar Nasabah tak Alami Kerugian
“Diharapkan dapat menjalin tali silaturahmi antar anak bangsa sehingga menghasilkan karya, ide dan kesepakatan tindak lanjut bagi amal usaha Muhammadiyah, Pemerintah dan Bank Sinarmas UUS, serta meningkatkan produktivitas yang maksimal dari para tenaga pengajar dan kesehatan dalam mewujudkan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupan bangsa masa depan,” ucapnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran KUR senilai Rp 195 triliun pada 2022 atau setara 93,02 persen dari realisasi November 2021 sebesar Rp 181,39 triliun. Kemudian alokasi KUR PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga meningkat hingga Rp 38 triliun atau naik 22,7 persen dari alokasi tahun lalu sebesar Rp 30,95 triliun.