Rabu 16 Feb 2022 12:49 WIB

Data Disebut Dapat Menghambat Kinerja Startup Kecil, Mengapa?

Kepala Ekonom BCA David Sumual menyatakan, data dapat menjadi penghambat bagi para startup kecil lantaran sedikitnya data yang tersedia.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Statistik di layar laptop. (Unsplash/Carlos Muza)
Statistik di layar laptop. (Unsplash/Carlos Muza)

Kepala Ekonom BCA David Sumual menyatakan, data dapat menjadi penghambat bagi para startup kecil lantaran sedikitnya data yang tersedia.

Padahal, banyaknya data dapat membantu perusahaan untuk makin kompetitif, seperti misalnya, data transaksi maupun atribut perilaku konsumen yang tersedia dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan asesmen terkait kondisi ekonomi mikro dan makro.

Baca Juga: Ini Cara GoTo Kelola Data untuk Beri Manfaat bagi Pengguna dan Mitra

Oleh karena itu, ia menilai perlu adanya kemudahan dalam membuka akses data.

"Yang harus kita lakukan adalah memperkenalkan inovasi yang kompetitif di pasar dan membuka luas akses data," katanya dalam G20 Finance Track Side Events: Exploring New Data for Better Policy Making, Selasa (15/2/2022).

Senada dengan David, Managing Director Gopay Budi Gandasoebrata menilai perlu adanya fleksibiltas data dari sisi regulator. Dalam hal ini, pengumpulan data diganti dengan beberapa sistem namun tetap dengan memperhatikan mitigasi risiko yang ada. Dengan begitu, hal ini akan meminimalkan kekhawatiran yang muncul.

Ia mencontohkan, misalnya transisi penggunaan teknologi real time verification atau facial recognition sebagai pengganti konsep Know Your Customer (KYC) atau proses verifikasi yang dilakukan secara tatap muka.

Adapun untuk akses data itu sendiri, ia menekankan pihaknya memastikan selalu meminta persetujuan konsumen. "Berbagi data dimungkinkan, namun dengan kesepakatan dan syarat serta ketentuan yang disepakati pelanggan," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement