Ketidaksetaraan kekayaan antara si kaya dan si miskin telah membuat banyak pihak geram. Terlebih, selama pandemi Covid-19, sebanyak 10 miliarder dunia melihat kekayaan mereka melonjak hingga dua kali lipat. Tetapi, miliarder investor Charlie Munger menganggap ketegangan tersebut berasal dari kecemburuan alias iri.
"Inilah sifat spesies kita bahwa kita melihat sekeliling kita pada orang lain dan iri pada mereka jika mereka memiliki lebih dari kita," ujar Munger yang merupakan wakil ketua Berkshire Hathaway. "Kecemburuan itu selalu menjadi masalah besar."
Mengutip Yahoo Finance di Jakarta, Kamis (17/2/22) pernyataan Munger datang dari wawancara eksklusif dengan Pemimpin Redaksi Yahoo Finance Andy Serwer menjelang rapat pemegang saham tahunan di Daily Journal.
Baca Juga: Charlie Munger: Kita Tidak Akan Pernah Kembali Bekerja Lima Hari di Kantor
Menurut sebuah penelitian yang dirilis oleh Oxfam bulan lalu, sejak awal pandemi COVID-19, 10 orang terkaya di dunia memiliki kekayaan lebih dari dua kali lipat. Kekayaan kolektif mereka telah meningkat dari USD700 miliar menjadi USD1,5 triliun selama rentang itu.
Saat ini, Berkshire Hathaway memiliki lebih dari 60 perusahaan, seperti Geico dan Dairy Queen, ditambah saham minoritas di Apple dan masih banyak lagi. Munger sendiri memiliki kekayaan bersih USD2,4 miliar (Rp34,3 triliun), menurut Forbes.
Berbicara kepada Yahoo Finance, Munger membuat nada pesimis tentang nasib kesenjangan kekayaan.
"Tentu saja, itu tidak akan pernah hilang, selama Anda memiliki manusia," katanya. "Dalam kehidupan pribadi saya, saya telah membuang rasa iri dan saya merekomendasikan agar membuang itu kepada semua orang."