EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi melemah dipicu meningkatnya kekhawatiran terhadap kondisi geopolitik di Eropa Timur.
Rupiah bergerak melemah 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 14.360 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.338 per dolar AS.
"Sentimen di pasar keuangan terlihat negatif terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia bergerak melemah mengikuti pelemahan indeks saham AS semalam," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis (24/2/2022).
Sentimen negatif tersebut, Ariston melanjutkan, disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap potensi perang besar antara NATO dengan Rusia. Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Rusia terindikasi belum akan mundur meskipun telah mendapatkan sanksi ekonomi dari NATO. Apalagi, kelompok separatis di Ukraina juga telah meminta bantuan Rusia untuk membantu mempertahankan wilayahnya dari Ukraina.
Baca juga: Masih Diharamkan, Mungkinkah Bursa Kripto Hadir di Indonesia?
Sementara itu, Pemerintah Ukraina telah mengumumkan pemberlakuan keadaan darurat selama 30 hari ke depan. Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi berbalik melemah ke kisaran Rp 14.380 per dolar AS hingga Rp14.400 per dolar AS dengan support di kisaran Rp 14.330.
Pada Rabu (23/2/2022) lalu, rupiah ditutup menguat 28 poin atau 0,2 persen ke posisi Rp 14.338 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.366 per dolar AS.