Kamis 24 Feb 2022 16:18 WIB

Sepanjang 2021, BTPN Bukukan Laba Bersih Rp 3,10 Triliun

Berdasarkan laporan keuangan pendapatan bunga bersih BTPN naik 5 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN). PT Bank BTPN Tbk membukukan laba bersih periode berjalan secara konsolidasi sebesar Rp 3,10 triliun sepanjang 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 2 triliun pada Desember 2020.
Foto: Antara
Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN). PT Bank BTPN Tbk membukukan laba bersih periode berjalan secara konsolidasi sebesar Rp 3,10 triliun sepanjang 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 2 triliun pada Desember 2020.

EKBIS.CO,   JAKARTA -- PT Bank BTPN Tbk membukukan laba bersih periode berjalan secara konsolidasi sebesar Rp 3,10 triliun sepanjang 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 55 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp 2 triliun pada Desember 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Kamis (23/2/2022) pendapatan bunga BTPN mengalami penyusutan sebesar 10 persen yoy menjadi Rp 14,74 triliun dari sebelumnya Rp 16,40 triliun pada Desember 2020. Hal ini sejalan beban bunga ikut menyusut sebesar 38 persen yoy menjadi Rp 3,60 triliun. 

Baca Juga

Alhasil, pendapatan bunga bersih emiten bank bersandi saham BTPN ini naik lima persen yoy menjadi Rp 11,14 triliun.

Dari sisi kredit, BTPN mencatat penyaluran kredit turun satu persen sepanjang 2021. Adapun kredit yang diberikan dari sebelumnya sebesar Rp 126,68 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 125,15 triliun pada Desember 2021.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan sebesar sembilan persen dari Rp 100,78 triliun menjadi Rp 109,38 triliun. Adapun kenaikan itu berasal dari dana murah atau current account saving account (CASA) tumbuh 37 persen dari Rp 27,69 triliun menjadi Rp 37,87 triliun.

Dari sisi aset, BTPN mencatatkan total aset naik lima persen menjadi Rp 191,91 triliun pada Desember 2021. BTPN pun tercatat mampu menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang terjaga level 1,63 persen (gross) dan 0,39 persen (net) pada Desember 2021. 

Kemudian NIM dan BOPO, BTPN mampu mencatatkan rasio masing-masing sebesar 4,46 persen dan 85,60 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement