EKBIS.CO, JAKARTA -- Memanasnya konflik Rusia dan Ukraina kembali menyeret pasar saham zona negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (24/2/2022) sempat terjun bebas ke level 6.758 sebelum ditutup pada posisi 6.817 atau melemah 1,48 persen.
Indeks saham di Asia kompak mencatatkan penurunan tajam. Strait Times terpangkas paming dalam sebesar 3,49 persen dan disusul Hang Seng yang amblas 3,21 persen Nikkei dan Shanghai Composite masing-masing terkoreksi 1,81 persen dan 1,70 persen.
Di bursa saham domestik, investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 894,58 miliar. Meski menjadi buruan asing, saham BBNI dan BBCA tidak mampu bergerak naik. BBNI terpangkas sebesar 1,26 persen ke level 7.825, sedangkan BBCA melemah 0,62 persen ke level 8.000.
Bursa regional Asia dan IHSG mengalami koreksi seiring meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap semakin memanasnya krisis Rusia-Ukaina. "Pelaku pasar dan investor kembali tertekan krisis Ukraina, hal ini membuat sikap pasar yang terus mencermati risiko yang timbul dari krisis di Ukraina," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Kamis (24/2/2022).
Amerika Serikat mengatakan Rusia siap untuk melakukan invasi penuh ke Ukraina jika sekutunya tersebut mengumumkan keadaan darurat. Sementara Parlemen Ukraina menyetujui dekrit Presiden Ukraina Zelenskyy yang memberlakukan keadaan darurat selama 30 hari.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks LQ45 terkoreksi sebesar 1,16 persen. Saham-saham yang menguat dan menahan penurunan diantaranya yang berkaitan dengan tambang dan energi yaitu MEDC melompat 13,39 persen, ITMG menguat 12,51 persen, TINS naik 9,86 persen ADRO melesat 6,9 persen serta HRUM terbang 6,21 persen.
Sementara, saham BUKA kembali menjadi pemberat dengan penurunan mencapai 6,67 persen, WIKA jatuh 6,02 persen, PTPP terpangkas 5,08 persen, INTP menyusut 4,77 persen dan WSKT kehilangan 4,27 persen.