EKBIS.CO, JAKARTA -- Presidensi G20 Indonesia merupakan momentum strategis mempromosikan pemulihan ekonomi dunia yang inklusif dan komitmen penanggulangan perubahan iklim. Dalam Presidensi G20 jalur keuangan ada beberapa agenda yang dibahas antara lain exit strategy untuk mendukung pemulihan yang adil, pembahasan scarring effect untuk mengamankan pertumbuhan masa depan, sistem pembayaran era digital, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.
Sebagai bentuk dukungan atas agenda G20, PT Jamkrindo berkomitmen untuk berkontribusi untuk meningkatkan perannya terhadap inklusi keuangan dengan menjembatani lebih banyak UMKM feasible untuk memperoleh akses keuangan dengan layanan penjaminan. Sepanjang 2021, Jamkrindo telah merealisasikan volume penjaminan sebesar Rp 247,61 triliun dengan total terjamin 11.151.289 debitur UMKM.
Direktur Utama Jamkrindo Putrama Wahju Setyawan mengatakan adanya penjaminan UMKM, maka roda perekonomian semakin bergerak ke arah positif. “Adanya jaminan kredit dari Jamkrindo, maka UMKM yang feasible namun belum bankable dapat mengakses pembiayaan yang dibutuhkan. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan inklusi keuangan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (2/3/2022).
Dari sisi aspek digital, menurutnya, Jamkrindo telah mengembangkan channel marketing digital seperti aplikasi Jamkrindo online suretyship (JOS) dan platform pemeringkatan UMKMLayak yang semakin mempermudah pengguna untuk mengakses layanan penjaminan dari Jamkrindo.
Pada 2022, Jamkrindo akan lebih agresif melakukan penjaminan kredit, seiring dengan semakin meningkatnya target penyaluran KUR nasional dan optimisme peningkatan penyaluran kredit perbankan dampak dari pemulihan ekonomi.
“Dengan semakin banyaknya UMKM memperoleh kesempatan mengakses pembiayaan, diharapkan semakin banyak UMKM naik kelas,” ucapnya.
Selain meningkatkan perannya dalam inklusi keuangan, Jamkrindo juga berkomitmen untuk melakukan peningkatan literasi keuangan. Perusahaan aktif terlibat dalam berbagai macam workshop dan forum untuk meningkatkan literasi keuangan, khususnya industri penjaminan kredit.
Selain itu, perusahaan juga aktif memberikan pelatihan bagi para UMKM agar bisa terus maju dan naik kelas. Pelatihan tersebut antara lain coaching klinik UMKM, pelatihan foto produk UMKM, optimalisasi pemakaian media sosial dapat bisnis, pelatihan legalitas usaha, kelas bisnis UMKM bangkit dari pandemi, dan lain-lain.
Adapun berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat juga dilakukan, seperti pemberdayaan masyarakat di Geopark Ciletuh, Sukabumi, yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Sejak 2019 kami telah menginisiasi program berkelanjutan di Ciletuh, sebagai bentuk komitmen tanggung jawab sosial lingkungan, khususnya aspek Creating Shared Value (CSV),” ucapnya.