EKBIS.CO, JAKARTA -- Hingga akhir 2021, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia telah menghasilkan 9,2 juta unit UMKM on boarding atau memiliki akun digital, dan 17,2 juta UMKM berhasil masuk ke dalam ekosistem digital.
Gerakan ini menyasar artisan Indonesia, pelaku UMKM atau IKM yang memiliki produk dan jasa dengan nilai tambah dan kualitas tinggi, keunikan, atau spesialisasi yang jarang dimiliki oleh pesaing negara lain.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Reni Yanita mengungkapkan, konsep Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2022 berbeda dari tahun sebelumnya. Dengan lokus di Provinsi Lampung, Kemenperin akan menjaring IKM Lampung terbaik yang berhak mendapatkan pendampingan wirausaha industri dan beragam reward.
Upaya ini selaras dengan program e-Smart IKM sebagai salah satu strategi implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 di sektor IKM. “Kami membuka pendaftaran melalui website esmartikm.id, yang kemudian akan dikurasi menjadi 30 IKM terpilih untuk diberikan pendampingan, dan dievaluasi berdasarkan capaian hasil penjualan untuk mendapatkan 5 IKM champion sebagai lesson learned bagi IKM lainnya. Ini bentuk perhatian dan dukungan pemerintah untuk mengangkat IKM-IKM hebat di Lampung,” jelas Reni.
Pendaftaran IKM untuk Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Lampung ini dibuka hingga 7 Maret 2022, dan 30 IKM terpilih akan diumumkan saat kick off Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2022 #LagawiFest pada 17 Maret 2022. Selanjutnya, selama tiga bulan berikutnya, 30 IKM tersebut akan mengikuti pendampingan literasi digital, pengembangan bisnis, dan pelatihan pengembangan produk (kemasan, Kekayaan Intelektual, standardisasi, hingga kualitas produk).
“Sebanyak 30 IKM terpilih ini akan dievaluasi dan dinilai dari capaian kenaikan omsetnya dan perbaikan pengelolaan manajemen perusahaan antara sebelum dan sesudah mengikuti pendampingan,” tuturnya. Sementara, lima IKM champion yang berhasil meningkatkan transaksi penjualan dan omsetnya, akan didampingi dalam hal promosi produk, fasilitasi digital marketing, pameran, dan pendampingan teknologi 4.0, serta berkesempatan ikut serta dalam Bangga Buatan Indonesia Award. Adapun program harvesting ini rencananya dilaksanakan pada Juni 2022.
“Selain itu, IKM dari wilayah lain dapat pula bergabung dalam program e-Smart IKM reguler yang terbuka bagi seluruh IKM di Indonesia. Pendaftarannya telah dibuka sejak Februari hingga Juni 2022 melalui esmartikm.id,” ujar dia.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan melanjutkan kesuksesan kampanye Bangga Buatan Indonesia tahun lalu, pada tahun ini Kemenperin kembali menjadi movement manager Bangga Buatan Indonesia dengan menggandeng Pemerintah Provinsi Lampung.
"Kami mengusung tema Lagawi Fest, dengan tagline Lampung Bangga Wirausaha Industri, Satu Bumi Juta Karya,” kata di Jakarta, Rabu (2/3).
Menperin mengatakan, tema tersebut digaungkan demi menunjukkan semangat IKM Lampung sebagai wirausaha industri yang berdaya saing, dengan segala kreativitas dan keragaman produk lokal yang dihasilkan. “Tema ini sejalan dengan semangat Presidensi G20 Indonesia, yaitu Recover Together, Recover Stronger,” ujarnya.
Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia menjadi program berkelanjutan untuk meningkatkan jumlah unit artisan Indonesia, baik UMKM dan IKM. Program ini dijalankan secara kolaboratif dengan melibatkan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, top brands, media massa, dan stakeholder lainnya.
“Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ini ditargetkan dapat mendongkrak jumlah artisan Indonesia dari 11,7 juta menjadi 30 juta UMKM dan IKM pada tahun 2023. Sekaligus meningkatkan permintaan terhadap produk ekonomi kreatif buatan artisan Indonesia," tutur Menperin.