Pengadilan juga mendenda Nissan 200 juta yen karena kegagalan perusahaan mengungkapkan gaji Ghosn. Salah satu raksasa otomotif Jepang itu sudah mengaku bersalah sejak awal persidangan 18 bulan lalu.
Sebelumnya, Badan pengawas sekuritas Jepang menuduh Ghosn dan Nissan melanggar undang-undang instrumen keuangan dengan melaporkan paket pembayaran Ghosn sekitar 9,1 miliar yen dalam delapan tahun hingga Maret 2018. Namun, Kelly membantah telah melanggar hukum keuangan.
Kelly beralasan, Ghosn menerima bayaran dalam bentuk kompensasi supaya pengusaha berdarah Lebanon itu tidak pindah ke perusahaan lain dan tetap di aliansi Renault-Nissan. Ghosn melarikan diri ke Lebanon pada Desember 2019 dengan dibantu mantan militer AS.
Ghosn sempat ditahan di rumahnya di Jepang atas tuduhan kejahatan keuangan. Ghosn meninggalkan Jepang dengan menumpang sebuah jet dan bersembunyi di sebuah kotak. Lebanon yang menjadi kampung halaman Ghosn tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Jepang, sehingga saat ini ia masih berada di sana.