EKBIS.CO, JAKARTA -- PT PLN (Persero) segera mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid dengan kapasitas 1,3 Mega Wattpeak (MWp) yang terletak di Desa Parak Kecamatan Bontomanai Kabupaten Selayar.
PLTS Hybrid milik PLN tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (ha) dengan total investasi Rp 39,5 miliar. Ditargetkan dapat beroperasi secara komersil pada semester I tahun 2022, PLTS terbesar di Sulsel ini bakal meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT), serta mendukung komitmen Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 dalam mempercepat transisi energi hijau.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN sudah menyusun peta jalan untuk melakukan transisi energi dari energi fossil menuju energi terbarukan."PLTS Hybrid Selayar adalah langkah awal dari banyak titik yang sedang kami kerjakan. Ke depan, PLN akan terus melakukan pembangunan pembangkit listrik yang berbasis pada energi terbarukan," terang Darmawan.
Dengan hadirnya PLTS Hybrid Selayar, diharapkan dapat meningkatkan potensi obyek-obyek wisata serta mendorong kegiatan ekonomi masyarakat karena sistem kelistrikan semakin andal.
"Selain bertujuan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Pulau Selayar, kehadiran PLTS ini juga dapat mengurangi penggunaan energi fosil dan menekan emisi karbon," ujarnya.
Dengan beroperasinya PLTS Hybrid Selayar, maka total daya mampu sistem kelistrikan Selayar adalah 11,65 Mega Watt (MW), beban puncak adalah 6,4 MW, sehingga masih terdapat cadangan daya sebesar 5,25 MW.
Hadirnya PLTS Hybrid Selayar, lanjut Darmawan, akan turut memberikan sumbangsih dalam menurunkan emisi karbon sebesar 1.400 ton CO2 per tahun.
"Kami berterima kasih atas dukungan yang diberikan para stakeholder dalam pembangunan PLTS tersebut, semoga dapat terus berlanjut dalam pengoperasiannya kelak," tambahnya.