EKBIS.CO, MANDALIKA -- Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) siap menggelar seri kedua MotoGP musim 2022 bertajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia, 18-20 Maret 2022. Sebelum acara digelar, pihak Federasi Olahraga Motor Internasional (FIM) melaksanakan homologasi, yaitu uji kelayakan sirkuit sebelum dipakai sebagai arena adu kencang 24 pebalap MotoGP.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer, dalam konferensi pers di Media Center Indonesia Mandalika 2022, di Mandalika, Kamis (17/3/2022) lalu, seperti dalam siaran persnya.
Dalam kesempatan tersebut pria akrab disapa Bary ini mengatakan, selaku pemilik Sikuit Mandalika, pihaknya telah bertemu dengan pihak Dorna Sports selaku promotor MotoGP dan FIM untuk membahas proses persiapan balapan yang didahului oleh homologasi. Proses itu telah dilakukan sejak Rabu (16/3/2022) malam.
"Kita berdoa bersama agar semua sesuai yang diharapkan. Kami harapkan Kamis sore sudah menerima hasilnya," ujarnya.
Abdulbar juga menjelaskan, ITDC sudah berkoordinasi dengan Komandan Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto untuk melaporkan setiap perkembangan yang terkait kepanitiaan dan acara. Ia juga menjelaskan Rabu kemarin Presiden Joko Widodo berkesempatan beraudiensi dengan 20 pembalap dan melepas keberangkatan mereka berparade.
"Dari informasi yang kami dapat, ini pertama kalinya seorang presiden membuka dan melepas parade yang terdiri dari pembalap MotoGP," katanya.
Para pembalap juga melihat sendiri antusias yang besar dari masyarakat sepanjang Jalan MH Thamrin. "Mereka merasa sangat terhormat dan siap tampil Sabtu dan Ahad. Dapat kami sampaikan juga, seluruh tiket di hari terakhir sudah sold out. Pada hari kedua juga bertambah terus dan nanti di hari pertama kami juga bekerja sama dengan Gubernur NTB untuk menjual 10 ribu tiket kepada masyarakat," kata Abdulbar.
Ia juga tak akan menambah jumlah tiket dan tribun karena udah ditetapkan oleh Presiden bahwa tiket yang dijual tak boleh lebih dari 63 ribu lembar.
Pertamina Grand Prix of Indonesia adalah bentuk nation branding atau country branding dan memberi multiplier effect pada pariwisata. "Kami sudah mendapat data dari Pak Sandiaga Uno bahwa dampak dari MotoGP ini diperkirakan sekitar Rp 500 miliar dari penjualan tiket, akomodasi, tiket penerbangan, dan turunan-turunannya," jelasnya.
Ia berharap target itu bisa tercapai dan sesuai harapan karena mengacu kepada ajang World Superbike mengingat tingkat okupansi hotel-hotel meningkat hingga 100 persen dan 20 persen lainnya di kemah-kemah. "Kami mohon dukungannya agar bisa menyelesaikan balapan ini dengan sukses dan mengangkat nama indonesia. Termasuk juga mendatangkan multiplier effect pada kemaslahatan masyarakat," kata Abdulbar.
Sedangkan Dirut Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria menambahkan kalau MotoGP merupakan ajang penting untuk memperkenalkan dan menjual Indonesia di mata internasional karena ditonton oleh 400 juta mata di lebih dari 200 negara di dunia.
"Kami mohon bantuan rekan-rekan wartawan untuk memberitakan MotoGP ini sebaik-baiknya secara fair seperti selama ini. Kami juga akan memberi kesempatan kepada teman-teman untuk ikut menonton balapan. Ada 10 tiket di Sabtu 19 Maret dan 10 tiket lainnya di Minggu 20 Maret," ujarnya.
Priandhi juga mengingatkan agar tidak boleh memotret ke arah lintasan karena nanti ada konsekuensi dari Dorna Sports.