EKBIS.CO, JAKARTA -- Kalla Group bekerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) menggelar Edu Project yang merupakan program edukasi untuk perusahaan dan startup. Kolaborasi keduanya juga meluncurkan teknologi cloud, Awan Indonesia.
Chief Strategy and Technology Kalla Group, Achmad Sugiarto menjelaskan, Edu Project merupakan implementasi misi kedua Kalla Group dalam membantu masyarakat dalam mengeksekusi inovasi. Kebutuhan terhadap cloud terus meningkat, baik corporate, UKM maupun secara individu, atau startup.
"Dalam waktu dekat, dari data, lebih dari 90 persen perusahaan akan bergerak ke multicloud. Untuk itu, kita bersama AWS telah berkolaborasi menginisiasi Awan Indonesia untuk masyarakat inovasi, sebutlah saja Innovation Geeks," katanya dalam Webinar 70 Tahun Kalla Group, Kamis (17/3/2022).
Hal ini menjadi bagian dari inovasi untuk dapat menjadi kelas dunia. Bisnis startup pun kini mulai merambah ke berbagai sektor. Seiring masa pandemi hingga kini 2021, ada beberapa sektor yang dinilai paling potensial untuk berkembang.
Sektor-sektor tersebut di antaranya financial technology (fintech), kesehatan, e-commerce, logistik, dan pendidikan. Khusus untuk e-commerce dan pendidikan, kedua sektor ini sudah terbukti mampu menunjukan pencapaian gemilang di industri lokal dan global.
Head of Territory PT Amazon Web Service Indonesia, Anthony Amni mengapresiasi KALLA yang telah berkolaborasi bersama AWS untuk menginisiasi Awan Indonesia. Hal ini diharapkan bisa menjadi katalisator untuk melahirkan perusahaan kelas dunia lainnya.
Menurutnya, salah satu rahasia membangun aplikasi kelas dunia adalah adanya cloud di dalam negeri. Dengan adanya cloud, teknologi terbaik bukan lagi menjadi hak perusahaan dengan uang berlimpah, tetapi siapapun yang memiliki ide brillian.
"Melalui cloud computing, semua teknologi yang mutakhir di dunia ini, ada server, database, analytics bisa diakses lewat internet dari belahan dunia manapun," katanya.
Di Awan Indonesia, stakeholder bisa mengakses semuanya dengan harga yang sangat terjangkau. Ia ingin membuat kegagalan menjadi murah agar masyarakat tidak lagi takut berinovasi.
People and Process Director Kalla Group, Disa R Noviatnty juga mengulas langkah-langkah apa saja yang dilakukan internal perusahaan itu dalam berinovasi. Beberapa tipe inovasi di Kalla Group mulai dari Kaizen System, Innovation Project, Breakthrough Project dan yang terbaru nantinya Kalla Open Innovation 2022.
Pengembangan inovasi ini, menurutnya, bukan project semata. Melainkan menjadi strategi dan standarisasi perusahaan. Perusahaan menerapkan Plan Do Check Action (PDCA) dalam perusahaan.
Managing Partner Inventure dan Pakar Marketing, Yuswohadi menambahkan, faktor teknologi yang semakin berkembang dan canggih menjadi salah satu faktor terkuat berkembangnya perusahaan startup. Tentunya bisnis startup harus memiliki karakter yang inovatif, adaptif, dan kolaboratif. "Terlebih lagi startup lokal Indonesia termasuk yang paling tangguh di Asia," katanya.
Sehingga, bangkitnya teknologi dan bisnis startup Indonesia menjadi peluang dan potensi untuk bisa mewujudkan startup yang tangguh dan berkelas. Tak hanya di regional Asia, tetapi juga secara global.