Selasa 22 Mar 2022 19:16 WIB

KNEKS Dorong Peningkatan Kapasitas Digital SDM Ekonomi Syariah

KNEKS memiliki visi mewujudkan SDM yang profesional dan unggul pada 2024.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat.
Foto: Prayogi/Republika
Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendorong pembangunan sumber daya manusia unggul dan talenta sektor ekonomi dan keuangan syariah. Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS, Sutan Emir Hidayat menyampaikan, KNEKS memiliki peta jalan untuk hal tersebut untuk periode 2022-2024.

"Pada 2024, kita punya visi mewujudkan SDM yang profesional, unggul, dan berdaya saing global dalam rangka meningkatkan kinerja sektor ekonomi dan keuangan syariah," katanya dalam Webinar AFSI Academic Partner, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga

Hal tersebut diejawantahkan dalam empat misi. Pertama, melaksanakan pembangunan SDM dan talenta sejak dini melalui pendidikan berkelanjutan. Kedua, mengembangkan standardisasi kompetensi SDM sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Ketiga, mengembangkan infrastruktur dan metode pembangunan SDM dan talenta. Keempat, mengembangkan kompetensi talenta digital sektor ekonomi dan keuangan syariah.

"Tentu peran SDM, pendidikan, dan riset sangat penting dalam pengembangan, perlu adanya peningkatan kualitas sehingga butuh dukungan R&D," katanya.

Kualitas pendidikan ekonomi syariah yang mumpuni sangat dibutuhkan untuk menghasilkan SDM ekonomi syariah yang kompeten, unggul, dan berdaya saing tersebut. Hasil penelitian yang komprehensif juga dapat menjadi pedoman.

Baik dalam menghasilkan inovasi produk, pelayanan, regulasi, dan banyak hal lainnya. Sebagai prasyarat terwujudnya rantai nilai halal yang berdaya saing, maka perlu ekosistem yang baik, integratif, dan efisien.

"Inisiatif strategis KNEKS dalam mendukung hal ini salah satunya dengan konsep merdeka belajar, kampus merdeka," katanya.

Hal ini dapat dilakukan dalam penelitian atau riset, proyek di desa, mengajar di sekolah, pertukaran pelajar, studi atau proyek independen, program magang atau praktik kerja, kegiatan wirausaha, hingga proyek kemanusiaan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement