EKBIS.CO, JAKARTA — Dalam kecelakaan Boeing 737-800 NG di China pada Senin (21/3/2022), pesawat tersebut memiliki catatan penerbangan yang baik. Pesawat tersebut dianggap sebagai salah satu pesawat teraman yang pernah dibuat.
“Pesawat 737 NG telah beroperasi selama 25 tahun dan memiliki catatan keselamatan yang sangat baik,” kata Direktur Keseamatan dan Asuransi Udara Corium Paul Hayes dikutip dari Bloomberg, Senin (21/3/2022).
Meskipun begitu, Hayes menegaskan tidak akan berspekulasi tentang apa yang terjadi dalam pekecelakaan pesawat yang dioperasikan China Eastern Airlines tersebut. Jika dara dari Flightradar24 akurat, Hayes mengatakan sesuatu tampaknya telah terjadi secara tiba-tiba dan hidung pesawat menukik dari ketinggian jelajah pesawat.
Menurut data Flightradar24, pesawat yang membawa 132 orang tersebut terbang dari Kunming, Provinsi Yunnan ke Guangzhou. Lalu pesawat jatuh dengan cepat dari ketinggian jelajah.
Pesawat dengan lorong tunggal berusia emam tahun tersebut adalah bagian dari era NG atau generasi berikutnya yang mendahului Boeing 737 Max. Sebelumnya pesawat tipe Boeing 737 Max dan dilarang terbang secara global setelah dua kecelakaan mematikan.
Pesawang tipe NG memiliki salah satu catatan keselamatan terbaik di antara semua pesawat. Meurut konsultas penerbangan Cirium, hanya 11 kecelakaan fatal dari lebih dari tujuh ribu pesawat yang dikirim sejak 1997.
Menurut Airsafe.com yang melacak keselamatan penerbangan, model NG hanya mengalami 0,07 kecelakaan fatal per juta penerbangan pada 2019. Angka tersebut menempatkannya di antara kelompok langka yang mencakup Boeing 747-400 dan pesaing utama 737 yaitu Airbus SE A320.
Kecelakaan fatal terbaru dari 737-800 sebelum yang ada di China terjadi pada Agustus 2020. Kala itu penerbangan Air India Express tergelincir dari landasan pacu di Kozhikode, India dan menewaskan 21 orang. Dalam insiden di India tersebut. Investigasi memutuskan kecelakaan disebabkan karena kesalahan pilot.
“NG adalah pesawat yang sama sekali berbeda dari 737 Max, yang baru saja melalui proses sertifikasi ulang yang ketat,” kata analis industri kedirgantaraan John Strickland.