Ucapan selamat juga datang dari perwakilan FAPO dan Dubes negara sahabat."Selamat atas pencapaian Profesor Honoris Causa Dr. H. Syahrul Yasin Limpo S.H. M.Si M.H di bidang hukum tata negara. Semoga pengetahuan dan kepemimpinan yang kuat akan membawa pertanian Indonesia semakin didepan menjadi sektor yang kuat dan berjaya," ujar Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal.
"Selamat Malam, Menteri Syahrul Yasin Limpo. Saya dengan tulus menyampaikan apresiasi untuk undangan sebagai bagian perayaan penting ini. Saya juga secara terhormat mewakili Pemerintah Columbia menyampaikan ucapan selamat kami yang hangat atas pengukuhan Anda sebagai profesor kehormatan di bidang hukum dari Universitas Hasanuddin," kata Dubes Kolombia, Juan Camilo Valencia.
"Selamat kepada Bapak Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian Republik Indonesia atas pengukuhannya sebagai profersor honoris clausa Universitas Hasanudin," ucap Dubes Prancis, Olivia Chambard.
Ucapan selamat juga datang dari Duta Besar Denmark Lars Bo Larser dan Dubes Turki Askin Asan.
"Denmark dan Asia bekerjasama dalam berbagai bidang demi membangun masa depan yang berkelanjutan. Itu sebabnya kami sangat bahagia melihat pengukuhan Pak Menteri di posisi yang sangat penting ini (Profesor Honoris Cause). Kami mengirimkan ucapan selamat yang hangat. Selamat Pak Menteri," kata Dubes Denmark, Lars Bo Larser.
"Sebagai perwakilan Turki di Indonesia, saya menyampaikan selamat kepada Menteri Syahrul Yasin Limpo atas pengukuhan Anda sebagai profesor kehormatan bidang hukum dari Universitas Hasanuddin, selamat atas capaian ini," ucap Dubes Turki, Askin Asan.
Sementara itu dari sektor pendidikan, Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria juga memberikan selamat. Ia menyebut Mentan SYL adalah seseorang yang memiliki pengetahuan berdasarkan pengalaman atau Tacit Knowledge.
"Selamat kepada bapak Profesor Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian Republik Indonesia yang telah mendapatkan gelar guru besar kehormatan. Ini adalah sebuah penghargaan yang luar biasa karena saya tahu bahwa beliau memang memiliki tacit knowledge. Memiliki pengetahuan, pengalaman yang sangat berharga yang bisa memberikan sumbangan penting untuk pengetahuan ilmu pengetahuan," ujar Arif Satria.