EKBIS.CO, BERLIN -- Pemegang saham utama Volkswagen Porsche SE mendukung rencana untuk melepas saham pembuat mobil sport mewah Porsche AG ke publik. Namun, perusahaan induk itu beranggapan konflik di Ukraina dapat mempengaruhi waktu IPO yang diusulkan.
Volkswagen bertujuan untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) Porsche pada kuartal keempat 2022, meskipun itu dapat berubah jika konflik di Ukraina berlarut-larut.
"Kami tidak dapat mengesampingkan, jika konflik berlangsung lebih lama, bahwa ini dapat memiliki implikasi potensial pada daftar itu," ata kepala keuangan Porsche SE, Johannes Lattwein pada konferensi pers, Selasa (29/3/2022).
Dia tidak menjelaskan bagaimana hal itu akan mempengaruhi rencana. Perusahaan menjelaskan belum ada keputusan akhir yang dibuat tentang IPO yang diusulkan itu.
Sebuah perjanjian kerangka kerja untuk listing yang diusulkan oleh Volkswagen pada Februari, termasuk menjual 25 persen ditambah satu saham biasa di pembuat mobil ke Porsche SE, serta mendaftarkan hingga 25 persen dari saham preferen Porsche AG.
Sekitar 49 persen dari hasil IPO akan dibayarkan kepada pemegang saham Volkswagen sebagai dividen khusus. "Porsche SE dengan demikian mendukung rencana Volkswagen AG untuk memperluas fleksibilitas keuangannya dan mempercepat transformasi teknologi grup," ujar Porsche SE dalam sebuah pernyataan yang melaporkan hasil tahunannya.
Lattwein mengatakan karena posisi terdepan Porsche AG di segmen sport dan mewah, maka investasi yang menarik ini akan mendiversifikasi portofolio perusahaan dan aliran masuk dividen mereka. Porsche Automobil Holding SE, yang dikendalikan oleh keluarga Porsche dan Piech dan memegang 31,4 persen saham ekuitas di Volkswagen, tidak memiliki rencana untuk mengurangi sahamnya di produsen mobil Jerman.
IPO juga tidak akan berdampak pada komposisi dewan pengawas Volkswagen.
Porsche SE melaporkan hasil grup tahun 2021 setelah pajak sebesar 4,6 miliar euro (sekitar Rp 73,4 triliun). Ini memperkirakan hasil grup setelah pajak pada 2022 di antara 4,1 miliar euro (sekitar Rp 65,4 triliun) dan 6,1 miliar euro (sekitar Rp 97,3 triliun), tidak termasuk dampak dari kemungkinan IPO Porsche.