EKBIS.CO, JAKARTA--Pemulihan ekonomi Indonesia diikuti dengan sinergi antar anggota perusahaan efek Indonesia dalam memajukan industri keuangan khususnya pasar modal Indonesia. Terutama di era digital saat ini yang berkembang cepat dibutuhkan literasi keuangan yang baik.
"Keterlibatan dan sinergi dukungan perusahaan efek Indonesia mutlak diperlukan untuk membangun industri keuangan nasional dan akselerasi ekonomi dengan terus melakukan edukasi dan meningkatkan literasi masyarakat khususnya generasi muda," kata Komisaris Independen Ajaib, Adikin Basirun dalam keterangannya, Jumat (1/4/2022).
Harapan itu disampaikannya saat menggelar turnamen golf bersama Ajaib, Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) yang juga diikuti direksi Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal dan para anggota perusahaan efek Indonesia. Melalui silaturahmi informal antara para pelaku dan stakeholder Pasar Modal sehingga terjalin komunikasi yang baik untuk bersama-sama memajukan industri keuangan Indonesia.
Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia, Rudy Utomo dalam keterangannya, Jumat (1/4/2022) menyampaikan turnamen golf ini penuh dengan keajaiban, karena ini merupakan gelaran yang pertama kali dilakukan kembali selama pandemi setelah sebelumnya selalu rutin dilakukan setiap tahun.
Anna Lora, Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia menambahkan tren positif dan lonjakan pertumbuhan pasar modal di era layanan keuangan digital, diperlukan kolaborasi antar stakeholder yang lebih kuat. Ke depan, pihaknya akan terus memacu pengembangan produk hingga terus konsisten melakukan edukasi bagi generasi muda khususnya investor ritel pemula Indonesia.
Perluasan literasi keuangan menjadi salah satu kunci dalam memajukan bangsa. Inklusi keuangan yang baik pun mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, upaya peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia perlu dilakukan secara lebih sistematis, terstruktur, dan terkoordinasi.
Sebagai catatan, Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan penghimpunan dana di pasar modal Indonesia akan meningkat di kisaran Rp125 triliun sampai Rp175 triliun. Sedangkan kapitalisasi pasar telah mencapai Rp 8.252 triliun pada 30 Desember 2021. Angka ini merupakan yang terbaik kedua di ASEAN setelah Thailand.
Di sisi lain, investor di pasar modal juga melonjak cukup signifikan menjadi 7,5 juta pada akhir 2021 atau naik 93 persen dibanding tahun 2020, dimana lebih dari 80 persen adalah investor milenial. Penghimpunan dana di pasar modal turut meningkat sampai Rp 363,3 triliun atau naik 206 persen dari 2020 silam dan menjadi yang terbaik di kawasan Asia Pasifik.