EKBIS.CO, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong teknologi digital dimanfaatkan untuk meningkatkan promosi produk UMKM di setiap daerah. Wapres menilai pemanfaatan digital menjadi jawaban di tengah pandemi Covid-19 dan tantangan digitalisasi.
"Teknologi digital begitu berpengaruh, termasuk dalam merumuskan taktik mempromosikan produk UMKM," kata Wapres di acara Pembukaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI di Sumatra Barat yang disiarkan daring, Selasa (12/4/2022).
Wapres pun mengapresiasi setiap pemimpin daerah membuat terobosan untuk memacu pertumbuhan ekonomi digital di daerahnya, termasuk di Sumatra Barat. Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Sumbar yakni memperluas jaringan internet hingga ke perdesaan, yang akan mendorong transformasi digital UMKM di seluruh Sumbar.
Sumatra Barat juga menempati peringkat ke-9 daya saing digital provinsi di Indonesia, naik tiga peringkat dari tahun lalu, dan menjadi provinsi terbaik kedua di Sumatra.
"Ada istilah sekarang ini orang tidak perlu takut tinggal di desa. Istilahnya tinggal di desa, rezekinya rezeki kota, dan bisnisnya mendunia karena sudah ada internet, dengan teknologi yang dikembangkan, sehingga tidak perlu urbanisasi ke kota," kata Wapres.
Selain peningkatan infrastruktur digital, Wapres menilai banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendukung sektor UMKM, di antaranya program pinjaman tanpa bunga serta pengembangan UMKM bersertifikasi halal. Program ini menurut Wapres, sebagai jaminan perlindungan bagi umat dalam mengkonsumsi produk halal, sekaligus untuk kemudahan ekspor ke negara-negara muslim.
Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini mengatakan, Sumbar dikenal sebagai sentra UMKM dengan 89 persen perekonomian daerah Sumbar ditopang oleh 600 ribu-an unit UMKM.
Ia pun mengimbau pengusaha minang yang sukses untuk turut berkontribusi menguatkan UMKM. Menurutnya, penguatan UMKM juga dapat dilakukan melalui kontribusi filantropi pengusaha Minang yang telah sukses.
"Pengusaha Minang termasyhur sebagai perantau di dalam dan di luar negeri sehingga memiliki jejaring yang luas. Saya berharap, pengusaha Sumbar yang telah sukses, berfilantropi dalam menolong menerbangkan sayap UMKM Sumbar," kata Wapres.
Ia berharap dengan cara ini produk UMKM akan semakin naik kelas dan semakin siap melakukan ekspor. Sebab, ekspor UMKM Indonesia saat ini baru mencapai sekitar 15 persen dari total ekspor nasional. Tertinggal jauh dari negara lain, seperti Singapura sudah 41 persen dan China bahkan 60 persen.
Wapres menegaskan, pemerintah juga berupaya agar produk dalam negeri, terutama produk UMKM, menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mengalahkan konsumsi produk impor.
"Saya harap memang UMKM ini tidak terkena penyakit stunting artinya kerdil terus sehingga perlu kita dorong dan harus kita mulai, kita mulai dari kita sendiri dan mulai sekarang," kata dia.