EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu (20/4). Setelah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin, kali ini IHSG berbalik arah dengan naik ke level 7.226,87.
Beberapa saham berkapitalisasi jumbo atau big caps masuk dalam jajaran top gainers. ADMR menguat 3,34 persen ke level 3.090, BBRI menguat 3,06 persen ke level 4.710, serta BBNI menguat 3,87 persen ke level 8.725.
BNI Sekuritas memproyeksi IHSG pada perdagangan hari ini berpotensi mengalami penurunan terbatas. Meski demikian, indeks masih berpotensi untuk rebound dari candle bearish engulfing dan di atas 10 day moving average (MA).
"Secara teknikal, IHSG terlihat masih bertahan di atas 7.090. Hal ini menunjukkan trend masih bullish, candle bearish engulfing dan MACD bullish," kata Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakaria Siregar, Rabu (20/4).
Menurut Andri, selama IHSG berada di atas 7.090 maka target harga berada di 7.355. Level resistance akan berada di 7.228/7.240/7.297/7.355. Sementara untuk level support di level 7.67/7.145/7.116/7.091.
Lebih lanjut, investor dapat memperhatikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Saham BBCA direkomendasikan buy pada harga 7.575-7.625 dengan target 7.875/8.025 dan stop loss di bawah 7.350/7.150. Saham PGAS juga direkomendasikan buy di atas harga 1.390 dengan target 1.440/1.490 dan stop loss di bawah 1.360/1.325.
Adapun saham ADRO direkomendasikan buy pada harga 3.260-3.280 dengan target 3.350/3.380 dan stop loss di bawah 3.180. Sementara saham EXCL direkomendasikan trading buy dengan target 2.980/3.000 dan stop loss di bawah 2.850.
Sebagai informasi, IHSG ditutup merosot 76,06 poin atau 1,05 persen ke level 7.199,23 pada perdagangan Selasa (19/4). Sepuluh indeks melemah, hanya sektor infrastruktur yang menguat.
Sektor yang paling dalam turunnya yakni sektor transportasi dan logistik, sektor barang konsumsi nonprimer, sektor kesehatan, sektor teknologi, sektor properti dan real estat.
Investor asing mencatatkan Net Foreign Buy sebesar Rp 412 miliar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah TLKM, BBNI dan INCO. Dalam sepekan, tercatat Net Foreign Buy sebesar Rp 3,91 triliun, sedangkan dalam setahun tercatat Net Foreign Buy Rp 42,51 triliun (ytd).