EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) meresmikan fasilitas riset pangan Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia, Jumat (22/4/2022). Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Laksana Tri Handoko menyampaikan fasilitas ini menjadi komponen penting dalam menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
"Tentu untuk menjadi pemain aktif dalam industri halal dunia, Indonesia perlu riset yang tidak bisa riset sekedarnya, diperlukan riset yang canggih," katanya dalam acara peresmian yang digelar secara hybrid.
Selain infrastruktur yang canggih, penguatan sektor industri halal juga memerlukan SDM unggul. Maka, sambil mengembangkan infrastruktur riset BRIN juga terus memperkuat kapasitas SDM itu sendiri.
Hal ini dilakukan dengan kolaborasi SDM, tidak hanya memperkuat periset BRIN tapi juga periset yang ada di kampus. Termasuk yang ada di IPB University, UI, ITB, UGM, dan lainnya.
"Kami juga telah mencanangkan kolaborasi riset dan inovasi produk halal yang melibatkan tidak hanya BRIN, KNEKS, BPJPH, LPPOM MUI, tetapi juga banyak perguruan tinggi di tanah air," katanya.
Hasil riset juga akan terintegrasi dengan industri. BRIN akan memanfaatkan hasil riset tersebut untuk bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan diferensiasi dan nilai tambah dari produk-produk khususnya para pelaku usaha di level UMKM.
Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, Afdhal Aliasar mengatakan fasilitas riset pangan halal ini jadi langkah awal untuk mendukung Indonesia jadi pusat industri halal dunia. Fasilitas inisiatif BRIN dan KNEKS tersebut sudah memiliki proyek riset yang terintegrasi.
"Ada riset di bidang gelatin, alternatif pangan halal baru seperti mocaf, teknologi pengawetan makanan halal, dan lainnya," katanya.
Afdhal menambahkan, riset dan piloting juga sudah dilaksanakan BRIN. KNEKS dan segenap stakeholder lainnya akan dukung terus hilirisasinya dengan Industri. Fasilitas ini akan terus dikembangkan untuk melengkapi ekosistem industri halal nasional.