EKBIS.CO, BATANGKALUKU -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggencarkan program literasi keuangan pertanian sebagai salah satu upaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian. Program ini dinilai perlu dilakukan karena sebanyak 71 persen petani berusia lebih dari 45 tahun, hanya 29 persen yang di bawah 45 tahun.
Kementan berharap program ini dapat meningkatkan kualitas SDM pertanian agar mampu mengelola usahanya secara mandiri dan berdaya saing. Salah satu konsentrasinya adalah untuk meningkatkan kemampuan petani maupun wirausaha pertanian dalam mengelola usahanya, termasuk pengelolaan keuangan.
Program tersebut dijalankan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Kementan ingin kualitas petani milenial sebagai motor penggerak utama sektor pertanian, terus meningkat.
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya, sehingga sektor pertanian ke depan menjadi pertanian maju, mandiri, dan modern.
"Petani harus memiliki kemampuan manajerial yang bagus, terutama menyangkut keuangan. Sebab, usaha pertanian melibatkan aspek modal yang tidak sedikit. Untuk itu segala sesuatunya harus dilakukan dengan cermat,” kata Dedi dalam siaran pers, Jumat (22/4/2022).
Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan pencatatan keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.
“Hasil evaluasi tersebut sangat berguna untuk menentukan strategi usaha pada periode tanam di musim berikutnya. Dengan nilai bisnis besar, maka penguatan literasi keuangan petani harus diperkuat,” tegasnya.
Program Youth Enterpreneur Support Service (YESS) oleh BPPSDMP kembali digelar dengan memberikan pelatihan literasi keuangan bagi staf BDSP dan fasilitator yang dilaksanakan pada 21-23 April 2022 untuk fasilitator muda dan pada 21-24 April 2022 bagi staf BDSP yang berpusat di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Sulawesi Selatan.
Kegiatan pelatihan literasi keuangan merupakan salah satu program pelatihan yang mengintegrasikan kebutuhan akan pentingnya literasi dan pembelajaran keuangan bagi petani melalui pembinaan yang berkelanjutan dari staf BDSP dan fasilitator muda yang bertugas di wilayah yang bersangkutan.
Peserta berasal dari empat kabupaten, yaitu Maros, Bone, Bantaeng, dan Bulukumba. Peserta terdiri atas 80 orang yang merupakan staf BDSP dan 40 orang untuk peserta fasilitator muda. Seluruh peserta dibekali materi pelatihan selama kegiatan berlangsung dan diberikan praktik simulasi agar dapat lebih memahami pada masing-masing materi yang ada.