EKBIS.CO, NEW DELHI -- Bank sentral India pada Rabu (4/5/2022) menaikkan suku bunga utamanya menjadi 4,4 persen dari 4 persen. Tujuannya untuk mencoba menahan inflasi yang meningkat pesat.
Gubernur Reserve Bank of India Shaktikanta Das mengatakan, setelah pertemuan tak terjadwal dari komite kebijakan moneter bank sentral yang menyatakan bank sentral akan mempertahankan sikap akomodatif guna membantu mendukung perekonomian sambil menjaga inflasi tetap terkendali.
Indeks harga konsumen India melonjak menjadi 7 persen pada Maret dari 6,1 persen pada Februari.
Hal itu sebagian besar mencerminkan biaya yang lebih tinggi bagi impor batu bara, minyak, dan makanan. Das menyebutkan, kelangkaan gandum dan minyak nabati secara global sebagai faktornya.
Das mengatakan, RBI telah menetapkan target jangka menengah untuk inflasi IHK sebesar 4 persen dalam kisaran plus atau minus 2 persen. Dia menyatakan keprihatinan situasi global yang memburuk di tengah perang di Ukraina menyebabkan pergeseran tektonik di pasar komoditas, perdagangan, dan hubungan keuangan.
“Ke depan, kenaikan suku bunga lebih lanjut tampaknya akan terus berlanjut. Bagaimana pun, kenaikan inflasi headline akan terus berlanjut,” kata Shilan Shah dari Capital Economics dalam sebuah laporan, Rabu (4/5/2022).
Pada 2020, RBI memangkas suku bunga acuannya, bunga yang dikenakan bank sentral untuk pinjaman kepada bank komersial, dari 5,1 persen menjadi 4 persen. Itu level terendah sejak Maret 2010 untuk meredakan kesulitan pembiayaan selama pandemi.