EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memastikan akan terus mendukung upaya pemangkasan biaya logistik di Indonesia. Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan peran Pelindo dalam memangkas biaya logistik melalui upaya dalam memperpendek waktu port stay.
"Bagaimana cara Pelindo memperbaiki biaya logistik adalah bagaimana mengupayakan sependek mungkin kapal di Pelabuhan atau port stay. Itu cara untuk mengurangi biaya logistik," kata Arif saat ditemui di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (19/5/2022).
Setelah Pelindo merger, Arif menuturkan banyak transformasi yang dilakukan di pelabuhan. Khususnya dalam mengupayakan efisiensi waktu kapal saat berada di Pelabuhan tersebut.
"Jadi Pelindo kembali ke jati dirinya. Pelindo ini merupakan perusahaan jasa dan pelayanan di pelabuhan," ujar Arif.
Arif menjelaskan, pelabuhan memiliki peran dalam upaya mengefisiensikan biaya logistik nasional dalam aspek transportasi kapal dan inventory carrying cost. Arif mengatakan dari 23 persen biaya logistik di Indonesia, kontribusinya 8,9 persen dari inventori, 8,5 persen dari darat, 2,8 persen dari laut, 2,7 persen dari admin, dan 0,8 persen dari kontribusi lain.
Sementara itu, Direktur Utama Subholding Pelindo Peti Kemas M Adji menjelaskan semenjak merger, Pelindo sudah melakukan sejumlah langkah untuk memangkas port stay. "Jadi terminal yang dulu milik Pelindo I, II, III, IV yang masih di kami untuk tahun ini ada 15 terminal. Untuk tahun ini yang sudah dilakukan transformasi ada sembilan terminal," jelas Adji.
Adji menuturkan, dalam memangkas port stay, Pelindo membenahi terlebih dahulu bisnis proses. Selanjutnya, kata Adji, Pelindo melakukan sistemisasi agar prosed I pelabuhan lebih efisien.
Adji mengungkapkan, salah satu keuntungan setelah merger yakni dengan memudahkannya akselerasi. "Nah kalau di sebelumnya itu, misal di Pelindo IV ada kekurangan peralatan, sementara di Pelindo II ada beberapa alat yang sudha tidak dipakai namun masih bagus, sekarang sudah merger butuh alat itu bisa digunakan," jelas Adji.