Sabtu 28 May 2022 18:20 WIB

Jerman Cabut Jaminan Investasi Perusahaan yang Berbisnis di Xinjiang

Perusahaan yang berbisnis di Xinjiang tak akan dapat skema jaminan investasi Jerman.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Wisatawan asing berpose di depan lapak pedagang penutup kepala yang terbuat dari bulu binatang di Kota Tua Kashgar, wilayah selatan Daerah Otonomi Xinjiang, China, Senin (19/4/2021). Jerman memutuskan tidak lagi memberikan jaminan investasi untuk proyek-proyek di Republik Rakyat China yang beroperasi di Daerah Otonomi Xinjiang atau memelihara hubungan bisnis dengan entitas yang beroperasi di sana
Foto:

Selain Volkswagen, perusahaan Jerman lainnya seperti Adidas, Puma, BMW, Bosch, Siemens, dan BASF juga memiliki hubungan dengan Xinjiang. Pada Senin (23/5/2022) lalu, Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Michelle Bachelet memulai kunjungannya selama enam hari ke China. Xinjiang menjadi salah satu wilayah yang disambangi olehnya.

Bachelet dilaporkan akan merilis keterangan tentang kunjungannya ke Xinjiang akhir pekan ini. Pada Februari lalu, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengatakan, China mengizinkan dan mempersilakan Bachelet mengunjungi negara tersebut. Namun dia memperingatkan, jika ada hal yang ingin diselidiki, asas praduga tak bersalah tetap harus dikedepankan.

"(China) menolak semua jenis bias, prasangka, dan tuduhan yang tidak beralasan," ujar Wang pada 19 Februari lalu.

China telah konsisten membantah laporan yang menyebut ada pelanggaran HAM sistematis di Xinjiang, termasuk penahanan lebih dari satu juta masyarakat Uighur. Namun, Beijing tak menampik tentang adanya pusat-pusat pendidikan vokasi di sana.

Pusat itu sengaja didirikan untuk memberi pelatihan keterampilan dan keahlian kepada warga Uighur dan etnis minoritas lainnya. Dengan demikian, mereka dapat bekerja dan angka pengangguran di Xinjiang dapat berkurang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement