EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Riau Kepri menjadi BPD pertama se-Sumatera yang terkoneksi dengan layanan BI-FAST melalui kerja sama dengan PT Rintis Sejahtera dan Bank Syariah Indonesia. BPD Riau Kepri juga menjadi bank pertama senasional yang menerapkan multi-tenancy infrastruktur.
Direktur Utama PT Bank Riau Kepri (BRK) Andi Bukhari mengatakan langkah tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan pelayanan terhadap nasabah. Sebelumnya BRK menggunakan layanan SKN dan kini dengan BI-Fast menjadi lebih baik dan efisien.
"Untuk menggunakan fitur BI Fast nasabah Bank Riau Kepri dapat menggunakan aplikasi BRK Mobile yang terdapat pada menu transfer," katanya dalam peresmian kerja sama layanan BI Fast antara BRK, BSI, dan PT Rintis Sejahtera di Jakarta, Senin (30/5/2022).
BRK sendiri masuk dalam batch 3 layanan perbankan yang terhubung dengan BI-Fast. Andi mengatakan layanan ini akan sangat memudahkan nasabah BRK dalam bertransaksi karena dapat melakukan pengiriman uang dengan jumlah nominal yang besar hingga Rp 250 juta.
Biaya transaksinya pun lebih murah yakni Rp 2.500 dibanding SKN yang sebesar Rp 6.500. Proses transfer dilakukan real time 24/7, penerima langsung menerima dana tersebut ketika pengiriman berhasil dilakukan oleh pengirim.
Selain tersedia dalam mobile banking untuk transaksi retail, BRK juga menyediakan BI Fast pada Cash Management System (CMS) untuk transaksi keuangan perusahaan. CMS tersebut merupakan aplikasi berbasis web sehingga dapat diakses kapan dan di mana saja.
Dari sisi BRK, hal ini diharapkan menjadi peluang bisnis baru untuk mendorong transaksi ritel secara cepat dan aman. Nasabah BRK mencapai lebih dari satu juta nasabah, dengan pengguna aktif layanan BRK Mobile sebanyak lebih dari 200 ribu pengguna.
Hingga saat ini, sudah ada 51 bank yang menjadi anggota BI Fast, baik dari BUMN, BUMD ataupun swasta. BRK bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia sebagai bank sponsor dan PT Rintis Sejahtera sebagai penyedia layanan infrastruktur.
Direktur Marketing PT Rintis Sejahtera, Suryono Hidayat mengatakan, penyediaan infrastruktur tersebut telah dilakukan mengacu pada ketentuan dan spesifikasi teknis dari Bank Indonesia. Saat ini sudah lebih dari 17 partner yang menunjuk PT Rintis Sejahtera sebagai penyedia infrastruktur dengan konsep multi-tenancy guna mendukung mitra penyelenggaraan layanan BI-FAST.
Dalam aturan penyelenggaraan BI-FAST lainnya, Peserta Tidak Langsung juga diwajibkan menunjuk Bank Sponsor yang nantinya akan menjadi pengelola likuiditas. Dalam hal ini Bank Riau Kepri (BRK) menunjuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai Bank Sponsor.
BSI sebagai Bank Peserta Langsung dapat mengimplementasikan BI FAST di BSI Mobile, BSI Net, CMS dan Teller. Direktur Information Technology BSI, Achmad Syafii menyampaikan BSI siap mendorong dan berkolaborasi dengan bank-bank untuk mendukung akselerasi digital, salah satunya melalui BI-FAST.
"Bank syariah perlu terus berkolaborasi untuk sama-sama memenuhi kebutuhan pasar syariah nasional," katanya.
Keberadaan bank syariah dapat memiliki nilai lebih dengan berjamaah. Percepatan pertumbuhan ekonomi nasional pun dapat dicapai melalui kolaborasi serta mendorong masyarakat untuk mulai digital savvy dalam bertransaksi.