EKBIS.CO, WASHINGTON -- Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menuduh produsen otomotif Fiat Chrysler Automobiles (FCA) dengan konspirasi kriminal dalam penyelidikan penipuan hasil uji emisi kendaraan dengan mesin diesel. Seperti dilansir dari laman Reuters, Jumat (3/6/2022), anak usaha FCA, Stellantis NV, telah setuju untuk mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi kriminal yang timbul dari upayanya untuk menghindari persyaratan emisi untuk lebih dari 100.000 truk pickup Ram yang lebih tua dan utilitas sport Jeep.
FCA akan membayar denda sekitar 300 juta dolar AS. Hakim Distrik AS Nancy G Edmunds di Detroit menetapkan sidang pembelaan untuk FCA pada Jumat (3/6/2022) siang. Departemen Kehakiman AS menuduh FCA dengan konspirasi untuk menipu konsumen AS dan melanggar Clean Air Act.
Otoritas AS mengatakan aset FCA yang akan disita sebesar 203,6 juta dolar AS. FCA juga diharapkan membayar denda pidana sekitar 96 juta dolar AS sebagai bagian dari penyelesaian kasus.
Kendaraan bertenaga diesel yang terkena dampak kasus ini yakni rentang model pada 2014 hingga 2016. FCA bergabung dengan pembuat Peugeot Prancis PSA pada 2021 untuk membentuk Stellantis.
Kasus serupa sebelumnya dilakukan Volkswagen AG. Produsen otomotif asal Jerman ini mengaku bersalah atas tuntutan pidana terkait krisis emisi yang mempengaruhi hampir 600 ribu kendaraan dalam skandal yang dikenal sebagai Dieselgate.
Penipuan yang dilakukan Volkswagen memicu pengawasan tambahan yang mengakibatkan para pejabat kedua sisi Atlantik menindak para pembuat mobil yang dituduh menggunakan perangkat lunak ilegal yang dikenal sebagai perangkat penghancur untuk menipu tes emisi pemerintah.
Pembuat mobil Eropa mengandalkan apa yang disebut teknologi diesel bersih untuk membuat kendaraan yang dapat mematuhi peraturan lingkungan yang lebih ketat hanya bagi para pejabat untuk menemukan bahwa mereka lebih banyak mencemari jalan daripada selama tes yang mensertifikasi mereka untuk dijual. Produsen mobil sekarang memfokuskan upaya pada kendaraan listrik bertenaga baterai.
Pada Januari 2019, Fiat Chrysler menyetujui penyelesaian senilai sekitar 800 juta dolar AS untuk menyelesaikan klaim sipil dari Departemen Kehakiman wilayah Kalifornia dalam penyelidikan emisi diesel.