Sabtu 04 Jun 2022 04:20 WIB

Punya Firasat Buruk Soal Ekonomi, Elon Musk Mau Pangkas Proyek Tesla-Setop Rekrut Karyawan

Elon Musk juga memerintahkan penghentian perekrutan karyawan di seluruh dunia.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
CEO Tesla, Elon Musk. Dalam surelnya kepada pimpinan Tesla, Musk mengungkapkan firasat buruknya soal ekonomi mendatang. Musk ingin agar Tesla memangkas 10 persen pengerjaan proyeknya.
Foto:

Analis Wedbush Securities Daniel Ives memperkirakan Musk dan Tesla berusaha berada di jalur pengiriman yang lebih lambat tahun ini. Mereka kemungkinan akan mempertahankan margin menjelang perlambatan ekonomi.

Sebelum peringatan Musk keluar, Tesla memiliki sekitar 5.000 lowongan pekerjaan di LinkedIn untuk penjualan di Tokyo, insinyur di gigafactory yang baru di Berlin, hingga ilmuwan pembelajaran mendalam di Palo Alto. Acara perekrutan daring untuk Shanghai telah dijadwalkan pada 9 Juni di saluran WeChat-nya.

Permintaan Musk agar staf kembali ke kantor telah menghadapi penolakan di Jerman. Rencananya untuk memotong pekerjaan akan menghadapi perlawanan di Belanda, lokasi kantor pusat Tesla di Eropa.

"Anda tidak bisa begitu saja memecat pekerja Belanda," kata juru bicara serikat pekerja FNV, Hans Walthie.

Menurut Walthie, Tesla harus bernegosiasi dengan serikat pekerja mengenai persyaratan untuk setiap pemecatan. Dalam surelnya pada Selasa, Musk mengatakan karyawan Tesla diharuskan berada di kantor minimal 40 jam per pekan dan tidak ada opsi untuk bekerja dari rumah.

"Jika Anda tidak muncul, kami akan menganggap Anda telah mengundurkan diri," kata Musk.

Musk telah berulang kali merujuk pada risiko resesi dalam komentarnya belum lama ini. Berbicara dari jarak jauh pada sebuah konferensi pada pertengahan Mei di Miami Beach, dia telah memperkirakan hal itu.

"Saya pikir kita mungkin berada dalam resesi dan resesi itu akan menjadi lebih buruk," kata Musk.

Perusahaan lain telah memotong pekerjaan atau memperlambat atau menghentikan perekrutan di tengah melemahnya permintaan. Bulan lalu, Netflix  mengatakan telah memberhentikan sekitar 150 orang, sebagian besar di Amerika Serikat.

Pada Februari lalu, perusahaan Peloton mengungkapkan rencananya memangkas 2.800 pekerjaan. Meta Platform, Uber, dan perusahaan teknologi lainnya telah memperlambat perekrutan.

Pada Juni 2018, Musk mengatakan Tesla akan memangkas sembilan persen tenaga kerjanya karena perusahaan yang merugi saat itu berjuang meningkatkan produksi sedan listrik Model 3. Di sisi lain, data dalam pengajuan SEC menunjukkan pengurangan masih diimbangi dengan perekrutan pada akhir tahun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement