EKBIS.CO, JAKARTA -- Analis Mirae Sekuritas Nafan Aji menyatakan masuknya Telkom melalui Telkomsel di GOTO dinilainya sudah memiliki perhitungan yang sangat matang. Dalam ekonomi digital, kolaborasi adalah prinsip utama. Oleh karena itu menurut dia, setiap perusahaan akan buang-buang uang dan waktu apabila membangun ekosistem dari awal. Dengan berkolaborasi, maka Telkomsel bisa melakukan monetisasi dari ekosistem GOTO.
"Telkom sebagi provider telekomunikasi digital berbasis internet melihat ada potensi yang bisa dikembangkan dalam ekosistem GOTO. Ini hanya persoalan waktu yang sifatnya long term. Namanya investasi perlu prudent untuk mencapai growth yang diharapkan," ujar Nafan.
Menurut Nafan, investasi Telkom di GOTO secara tidak langsung turut menggerakkan ekonomi nasional melalui pelaku usaha yang menjadi mitra dalam ekosistem GOTO. Dalam dua tahun terakhir, kontribusi GOTO terhadap perekonomian nasional hampir 2 persen dari PDB.
"Masuknya Telkom di GOTO secara tidak langsung ikut mengembangkan UMKM atau para mitra yang ada di ekosistem tersebut. Dan itu peran yang seharusnya dijalankan oleh BUMN seperti Telkom," kata Nafan.
Nafan melihat, kinerja GOTO terus mengalami perbaikan berdasarkan laporan keuangan pada kuartal I 2022. Hal itu turut berdampak pada kenaikan harga saham GOTO.
Namun menurutnya, pergerakan harga saham tidak selalu bertumpu pada kinerja perusahaan, ada juga faktor eksternal. Contohnya pada pekan ini pelaku pasar modal tengah menunggu hasil keputusan suku bunga acuan The Fed.
"Pelaku pasar tengah bersiap dengan adanya turbulensi market yang dapat membuat nilai tukar rupiah dan harga saham emiten di bursa terkoreksi," ujar Nafan.
Tetapi, lanjut Nafan, investor jangka panjang tentu akan melihat pada kinerja dan aksi korporasi yang dilakukan oleh para emiten bursa sehingga dapat menyakinkan pasar."Jadi investor pasti akan kembali lagi melihat prospek daripada emiten itu sendiri," kata Nafan.