Perkembangan era digital dan teknologi yang begitu pesat di Indonesia hingga berhasil menawarkan keuntungan bagi masyarakat.
Selain kemudahan dalam berbagi data dan informasi, era digital yang kait huhungannya dengan internet ini juga dapat memberikan peluang bagi para pengguna untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.
Baca Juga: Digitalisasi Jadi Kunci Masa Depan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi
Anggota Komisi 1 DPR RI, Alimin Abdullah memaparkan, dunia teknologi dapat memberikan banyak manfaat. Namun hal itu hanya dapst diraih jika para pengguna dapat menggunakannya dengan benar dan baik.
"Tergantung bagimana kita memanfaatkannya selaku pengguna internte yang aktif. Salah satu dari manfaat internet, yaitu terdpapatnya media sosial, media sosial sangat mempermudah kehidupan kita pada zaman sekarang ini," ungkap Alimin dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk "Manfaat Internet sebagai Media Edukasi dan Bisnis" yang berlangsung pada Kamis (16/6/2022).
Melalui internet, masyarakat sangat mudah sekali untuk memperoleh segala informasi yang diinginkan. Bahkan, dunia maya tersebut, juga dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berbisnis.
"Sangat besar kemungkinan bagi kita untuk memanfaatkan media sosial pada ruang internet untuk menjangkau pasar global," tuturnya.
Senada dengannya, CEO LensAbranding, Syawal Fansuri menuturkan, untuk memanfaatkan internet sebagai media berbisnis masyarakat wajib untuk mengasah diri dalam berinovasi.
"Inovasi digitalisasi merupakan suatu keharusan. Digitalisasi bisa menjadi pembunuh yang sangat mematikan, namun digitalisasi juga bisa menjadi yang sangat menguntungkan. Semua tergantung siapa dan bagaimana penggunaannya," terangnya.
Saat ini, di ruang digital terdapat banyak sekali pejual meskipun banyak juga pembeli. Penjual dan pembeli yang terdapat pada ruang digital hampir semuanya memahami harga pasar.
"Untuk itu diperlukan strategi yang efektif pada ruang digital. Pada ruang digital juga terdapat produk yang ditawarkan sama, oleh karena itu terdapat saling banting harga merupakan hal yang lumrah pada ruang digital. Terdapat pula oknum yang kurang inovasi dalam menciptakan produk, mereka sering kali meniru atau menciplak produk yang ditawarkan oleh pihak tertentu," tuturnya.
Melalui ruang digital ini, setiap pelaku usaha mampu memperluas pasarnya masing-masing. Mengingat, dunia maya hampir tanpa batasan ruang.
"Untuk itu kita harus menunjukkan atau memunculkan sisi brand kita. Kenapa harus brand ? Karena kita semua adalah brand diri kita sendiri. Kekuatan brand yang berkontribusi terhadap kita diterima kerja, mendapatkan berbagai kemudahan, dipercaya orang lain dituruti dan diikuti orang lain. Oleh karena itu brand adalah persepsi plus makna," jelasnya.
Membangun bisnis, kata Syawal, idealnya berarti membangun brand. Sebab pada dasarnya bisnis memang tidak akan bertahan tanpa brand.
"Brand membuat bisnis jadi sustain dan long lasting," jelasnya.
Sementara itu, Dirjen Aptika Kemkominfo, Samuel A Pangerapan, mengatakan bahwa pihaknya akan menjadi garda terdepan dalam penanaman literasi digital ini kepada masyarakat.
"Karena penggunaan internet perlu dibantu dnegan kapasitas literasi digital yang mumpuni agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan produktif, bijak dan tepat guna," jelasnya.
Sebab jika dilihat dari kondisi yang ada, tingkat literasi digital di Tanah Air kini masih belum mencapai tahap yang lebih baik.
"Saat ini indeks literasi digital Indonesia masih berada pada angka 3,49 dari skala 5, yang artinya, masih dalam kategori sedang belum mencapai tahap yang lebih baik. Angka ini perlu terus kita tingkatkan sehingga menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan litrerasi digital," pungkasnya.