Senin 20 Jun 2022 14:32 WIB

Impor Minyak China dari Rusia Naik 55 Persen Selama Mei

Para penyuling memanfaatkan pasokan yang didiskon di tengah sanksi terhadap Moskow.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Bendera China. Impor minyak mentah China dari Rusia melonjak 55 persen pada Mei 2022 dibandingnkan Mei tahun sebelumnya.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Bendera China. Impor minyak mentah China dari Rusia melonjak 55 persen pada Mei 2022 dibandingnkan Mei tahun sebelumnya.

EKBIS.CO,  SINGAPURA -- Impor minyak mentah China dari Rusia melonjak 55 persen pada Mei 2022 dibandingnkan Mei tahun sebelumnya. Angka itu menggusur Arab Saudi sebagai pemasok utama karena para penyuling memanfaatkan pasokan yang didiskon di tengah sanksi terhadap Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Impor minyak Rusia, termasuk pasokan yang dipompa melalui pipa Samudera Pasifik Siberia Timur dan pengiriman melalui laut dari pelabuhan Eropa dan Timur Jauh Rusia berjumlah hampir 8,42 juta ton, menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan China. Itu setara dengan sekitar 1,98 juta barel per hari (bph) dan naik dari 1,59 juta barel per hari pada April. China adalah importir minyak mentah terbesar dunia.

Baca Juga

Perusahaan-perusahaan China, termasuk raksasa penyulingan Sinopec dan Zhenhua Oil yang dikelola negara, telah meningkatkan pembelian minyak dari Rusia. Kedua perusahaan itu tertarik dengan diskon besar-besaran setelah perusahaan-perusahaan minyak Barat dan perusahaan-perusahaan perdagangan mundur karena sanksi.

Arab Saudi membuntuti sebagai pemasok terbesar kedua, dengan volume Mei naik 9,0 persen secara tahun ke tahun pada 7,82 juta ton, atau 1,84 juta barel per hari. Ini turun dari 2,17 juta barel per hari pada April.

Rusia mengambil kembali peringkat teratas setelah jeda 19 bulan. Data bea cukai yang dirilis pada Senin (20/6/2022) juga menunjukkan China mengimpor 260.000 ton minyak mentah Iran bulan lalu, pengiriman ketiga minyak Iran sejak Desember lalu, membenarkan laporan Reuters sebelumnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement