EKBIS.CO, BADUNG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meminta investor untuk mendukung subsektor kuliner seperti dengan melakukan investasi karena semakin banyak pelaku kuliner yang potensial termasuk peserta ajang Food Startup Indonesia (FSI) 2022."Subsektor kuliner menyumbang 41 persen PDB nasional. Sehingga FSI ini menjadi penting, terlebih membuka peluang investasi bagi para UKM kuliner," ujar Sandiaga Uno saat menghadiri FSI 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (21/6/2022).
Menparekraf mengatakan, pada ajang Food Startup Indonesia, tercatat sekitar 25 ribu pelaku ekonomi kreatif kuliner terlibat dengan Rp65 miliar dana investasi yang bergulir."Ke depan, kami akan mendorong konsep pengembangan sektor kuliner yang sehat, ramah lingkungan dan bangga pada produk Indonesia," katanya.
Pada kesempatan itu, Menparekraf juga mengunjungi 69 brand kuliner yang merupakan finalis ajang FoodStartUp Indonesia 2022. Ia juga sempat berdiskusi dengan salah satu pelaku usaha kuliner saat pitching yaitu Jonathan Lurniadi dari Lean Lab.
Lean Lab memiliki produk selai kacang bubuk rasa cokelat pertama di Indonesia. Dibuat menggunakan kacang pilihan, salah satu produknya yaitu 1/3PB yang telah dipisahkan kandungan minyaknya dan menjadi selai rendah kalori dengan kandungan 50 kalori, 6 gram dan 1 gram lemak, yang ideal untuk gaya hidup sehat yang saat ini tengah digandrungi masyarakat pascapandemi.
"Saya salut Jonathan masih muda namun punya visi misi produknya luar biasa. Untuk itu saya mau investasi namun harus, target profit harusnya jelas dan menggunakan kanal distribusi baru yaitu health, digital, sustainability," ungkap Sandiaga Uno.
Menparekraf menambahkan, pelaksanaan kegiatan FoodStartUp Indonesia terbukti telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan subsektor kuliner."FSI telah memberikan kontribusi bagi subsektor kuliner. Tercatat sekitar 25 ribu pelaku ekonomi kreatif kuliner terlibat, 3.200-an pitchdeck usaha dibangun, dan Rp65 miliar dana investasi bergulir," ujarnya.
FSI tidak hanya fokus pada aspek kompetisi atau memperoleh kesempatan permodalan. Namun juga meningkatkan kapasitas dan kompetensi para peserta yang dilakukan bersama (kolaboratif) dengan seluruh pemangku kepentingan.
"Sehingga nantinya bisa bersama-sama membangun ekosistem dan industri kuliner yang lebih kuat," kata Menparekraf Sandiaga Uno.