EKBIS.CO, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) menggandeng Israel untuk menanamkan investasi bersama di Afrika. Kesepakatan ini akan membuat Israel menuai manfaat lebih lanjut dari normalisasi dengan negara Arab.
Etihad Credit Insurance (ECI), perusahaan kredit ekspor federal UEA, dan Israel Export Insurance Corp Ltd (Ashra) telah menandatangani perjanjian untuk mendanai proyek perawatan kesehatan senilai 147 juta dolar AS di Ghana. Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani Bin Ahmed Al Zeyoudi, mengatakan, upaya ini akan membuka peluang perdagangan serta investasi baru di Afrika dan sekitarnya.
“Upaya ECI akan membantu meningkatkan momentum dari kesepakatan perdagangan kami yang baru saja ditandatangani dengan Israel, dan membuka peluang perdagangan serta investasi baru di Timur Tengah, Afrika, dan sekitarnya,” ujar Al Zeyoudi, dilansir Middle East Monitor, Kamis (23/6/2022).
Al Zeyoudi menyebutkan bahwa, pada kuartal pertama 2022, nilai total perdagangan non-gas antara UEA dan Israel melebihi 1 miliar dolar AS. Dia menambahkan bahwa, ada lebih banyak ruang bagi Israel dan UEA untuk meningkatkan perdagangan.
UEA dan Israel berusaha untuk memperluas pengaruhnya di luar negeri. Mereka dapat masuk ke wilayah asing melalui "pendekatan lunak", yaitu kemampuan untuk membentuk dan mempengaruhi perilaku serta kebijakan tanpa menggunakan kekuatan. Salah satunya melalui perdagangan dan investasi.
Awal tahun ini Ghana menyatakan minatnya untuk memperdalam kerja sama ekonomi dengan UEA. Presiden Ghana Nana Akufo-Addo menggambarkan kegembiraannya untuj menumbuhkan hubungan bilateral antara kedua negara. Dia juga memuji pendekatan kerja sama konstruktif yang diadopsi oleh UEA.
Nilai perdagangan luar negeri non-migas antara UEA dan Ghana berjumlah 2,7 miliar dolar AS pada 2021. Jumlah tersebut naik 25 persen dibandingkan pada 2020. Ghana adalah salah satu pasar Afrika terpenting bagi UEA untuk perdagangan non-migas.
Abu Dhabi memiliki rencana ambisius untuk memperluas investasi dan pengaruhnyadi Afrika. UEA telah membentuk kekuatan militernya di Tanduk Afrika, dengan tujuan untuk melawan pasukan Houthi melalui Yaman.
Pada saat yang sama, Abu Dhabi telah mengembangkan hubungan dekat dengan lembaga-lembaga militer di banyak negara Afrika. UEA meniru "model Mesir" (Sudan, Mauritania) untuk menahan ancaman yang dirasakan dari gerakan pemberontak.