EKBIS.CO, JAKARTA -- Laporan keuangan BTEL Group tahun 2021 yang telah di audit menunjukan peningkatan kinerja yang solid. Pendapatan usaha tercatat mencapai Rp 52,1 miliar, meningkat hampir 400 persen atau 5 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Presiden Direktur BTEL Group Harya Mitra Hidayat menyampaikan perseroan tahun lalu mulai merasakan dampak positif atas realisasi visi perseroan yaitu transformasi kegiatan usaha menjadi kegiatan bisnis berbasis digital. "Dalam merealisasikan visi tersebut, strategi manajemen adalah menjalankan aktivitas usaha melalui unit-unit usaha yang dapat adaptasi dengan cekatan atau agile," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/7/2022).
Seperti yang telah dilaporkan perseroan pada otoritas bursa dan juga saat paparan publik tahun sebelumnya, perseroan memiliki beberapa unit usaha yang menjadi lokomotif pendorong kinerja Going Concern BTEL Group. Melalui PT Layanan Prima Digital (LPD), perseroan melakukan kegiatan usaha dengan menyediakan solusi komunikasi untuk target pasar korporasi.
Seiring berkembangnya industri usaha digital terutama e-commerce, jasa yang ditawarkan LPD juga meningkat, baik selama pandemi hingga saat sekarang. Kedepannya LPD juga mengembangkan produk solusi komunikasinya dengan layanan komunikasi berbasis teknologi digital Artificial Intelligent (AI). Pelanggan LPD dapat memiliki layanan automated Customer Service 24 jam yang menggunakan algoritma AI sesuai kebutuhan.
Menurut Harya, selanjutnya melalui PT Inovasi Teknologi Nusantara (ITN), perseroan fokus memberikan solusi informasi teknologi (IT). ITN juga menyediakan skillfull manpower (tenaga ahli) di bidang IT untuk berbagai sektor korporasi. Saat ini, ITN memiliki kerja sama penyediaan teknologi dan alat-alat pelengkapnya yang berbasis internet (IOT atau Internet of Things) untuk industri transportasi elektrik (electric vehicle) dan industri pertambangan.
PT Cakra Andalas Fasilitas (CAF) merupakah unit usaha Perseroan yang bergerak di bidang penyediaan dan pengelolaan infrastruktur yang saat ini fokus untuk industri penyiaran. Seiring dengan berlakunya ketetapan pemerintah dimana industri penyiaran harus beralih menggunakan sistem siaran dari analog menjadi digital hingga batas waktu November 2022, maka peluang bisnis CAF menjadi sangat potensial.
Pada 2021, CAF telah menjalankan kegiatan usaha pengelolaan infrastruktur industri siaran berbasis digital tersebut yang menyumbang sekitar 50 persen dari keseluruhan pendapatan BTEL Group. Terakhir, PT Sangads Digital Pariwara (Sangads), merupakan unit usaha perseroan yang bergerak di bidang digital marketing.
Berkembangnya ekosistem bisnis digital yang amat pesat memberikan peluang besar dalam lini bisnis ini yang juga telah terealisasi dalam bentuk pendapatan Sangads yang mulai mengalir. Hampir 30 persen dari pendapatan BTEL Group adalah dari hasil kegiatan bisnis Sangads.
Sangads memberikan solusi branding dan promotion khususnya bagi usaha menengah (UMKM). Sangads menyiapkan ide kreatif (fungsi creative agency) dan juga memaksimalkan pemasangan iklan yang tepat guna di platform digital (fungsi digital media agency). Dalam waktu dekat, Sangads akan meluncurkan platform digital yang akan sangat bermanfaat bagi klien dan juga kegiatan usaha perusahaan.
Harya meyakini dengan mulai berhasilnya transformasi bisnis BTEL Group menjadi bisnis berbasis digital maka peluang perseroan akan solid. Ke depan hampir semua industri dan sektor bisnis akan bergantung dengan teknologi digital. "Kami di BTEL Group telah menyiapkan sumber daya manusia, jasa dan infrastruktur yang bisa menjadi solusi atas kebutuhan para pihak untuk melakukan transormasi digital tersebut," ujarnya.