Rabu 06 Jul 2022 06:16 WIB

Asah Digital Skill Melalui Kursus Bersertifikat

Kemampuan mengakses internet harus dibarengi keingingan untuk mempelajari lebih dalam tentang berbagai keahlian-keahlian penting.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ilustrasi Internet of Things (IOT (Istimewa)
Ilustrasi Internet of Things (IOT (Istimewa)

Masyarakat Indonesia masih perlu belajar mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data informasi, serta mendistribusikan dengan benar. Dengan begitu, tidak sekadar bisa mengakses, tapi mampu mengeksplorasi dunia digital secara maksimal.

“Kemampuan mengakses internet harus dibarengi keingingan untuk mempelajari lebih dalam tentang berbagai keahlian-keahlian penting,” kata Relawan Mafindo, Puji F. Susanti saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (29/6).

Baca Juga: Etis Bermedia Digital, Jaga Kesopanan Bertutur dengan Orang Tua

Dunia dilanda pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 hingga 2022. Situasi ini mengakibatkan banyak hal berubah, mulai dari kebiasaan hingga pola kerja dan belajar. Perubahan tersebut juga membuat setiap orang memiliki banyak waktu untuk mengakses internet.

Beberapa digital skills bisa dipelajari dan dikembangkan. Kreator konten, pemasaran digital, dan data sains misalnya. Masyarakat tidak perlu takut mempelajari ilmu-ilmu baru tersebut, karena beberapa platform menyediakan jasa untuk mengasah ketiga digital skills ini.

“Banyak platform yang menyediakan kursus dengan harga terjangkau dan bersertifikat. Keahlian yang didapat juga bisa bermanfaat untuk mencari pekerjaan,” ujar Puji.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Nganjuk, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Relawan Mafindo, Puji F. Susanti. Kemudian Jawara Internet Sehat & RTIK, Ulil Albab I, serta Dosen Ilmu Komunikasi Fikom Universitas Dr Soetomo, Dr. Nur’annafi Farni Syam Maella, S.I.Kom, M.I.Kom.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Literasi Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement