Selasa 12 Jul 2022 19:54 WIB

Bahana TCW Luncurkan Reksa Dana Syariah Saham

Reksa dana syariah ini fokus investasi di saham perusahaan industri kesehatan global.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Anak usaha Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan atau Indonesia Financial Group (IFG), PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), secara resmi menunjuk Standard Chartered Indonesia sebagai salah satu agen penjual untuk memperluas distribusi produk terbarunya, yaitu reksa dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity.
Foto:

Head of Wealth Management Standard Chartered Indonesia, Meru Arumdalu, mengatakan, belum lama ini, Standard Chartered Bank baru saja mengeluarkan Global Market Outlook untuk periode semester II 2022, yang membahas langkah kehati-hatian yang harus diterapkan bank-bank sentral di seluruh dunia untuk menjaga inflasi serta menghindari terjadinya resesi perekonomian. Meru memperkirakan inflasi akan mereda hanya secara bertahap, dan menyebabkan The Fed mempertahankan sikap agresifnya. Menyikapi kondisi ini, ucap Meru, sejumlah industri dinilai sebagai defensive sector atau saham defensif, seperti industri healthcare, energi, dan keuangan di Amerika dan Eropa.

"Melalui penambahan reksa dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity pada pilihan produk investasi Standard Chartered Bank, kami berharap dapat semakin memberikan alternatif bagi nasabah kami untuk mencapai tujuan keuangannya," ujar Meru.

Mengacu pada data yang disajikan Forbes Advisor, lanjut Meru, sektor Kesehatan di Amerika Serikat (AS) menjadi sektor yang paling potensial untuk jangka menengah maupun panjang. Hal ini terlihat dari tingkat pengeluaran kesehatan masyarakat di Amerika Serikat menyumbang hampir 18 persen dari produk domestik bruto (PDB) AS pada akhir 2019, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga mencapai 6 triliun dolar AS per tahun atau setara 19,7 persen dari PDB AS pada 2028. Meru menilai lroyeksi positif sektor kesehatan juga dipicu oleh meningkatnya kesadaran masyarakat global akan pentingnya kesehatan paska pandemi.

"Terlebih pertumbuhan di sektor kesehatan juga akan didorong oleh pelibatan teknologi, tren populasi yang semakin menua dan meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan untuk penyakit tidak menular dan kondisi kronis lainnya," kata Meru.

Head of Retail Sales, Southeast Asia, Franklin Templeton Clement Lee, mengatakan, Franklin Templeton senang dapat bekerja sama dengan Bahana TCW untuk mendukung kemampuan investasi baru yang menarik bagi investor Syariah Indonesia. Lee melihat peluang besar dalam industri kesehatan global seiring mengingkatnya kemajuan teknologi yang semakin cepat dan tren demografis jangka panjang.

 

"Dengan latar belakang ketidakpastian makroekonomi global dalam jangka pendek ini, sektor kesehatan tetap menjadi sektor yang menguntungkan dan menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat dan paling defensif," kata Lee.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement