EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) melalui Deputi Bidang Usaha Mikro bekerja sama dengan PT Bintang Toedjoe guna menciptakan program pengembangan. Sekaligus memperkuat rantai pasok komoditas pertanian di Indonesia.
Upaya tersebut diimplementasikan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop Eddy Satriya dengan Head of Strategic Business Unit PT Bintang Toedjoe Sari Pramadiyanti di Jakarta. Penguatan rantai pasok usaha mikro khususnya pada komoditas pertanian dilakukan melalui pengembangan dari hulu sampai ke hilir, yakni mulai dari tahap produksi, pengolahan hasil produksi, pembinaan dan pendampingan, hingga pemasaran hasil produk melalui offtaker, yang dalam hal ini melibatkan PT Bintang Toedjo untuk petani jahe merah.
"Kita harus memastikan komoditas atau hasil dari para petani sudah mendapatkan pembeli. Salah satu contohnya melalui pendampingan yang dilakukan oleh PT Bintang Toedjoe pada petani jahe merah untuk memberikan kriteria produk agar bisa masuk ke dalam rantai pasok," kata Eddy saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman antara KemenKopUKM dengan PT Bintang Toedjoe, seperti dilansir dari keterangan resmi, Rabu (13/7/2022).
Keberadaan offtaker dalam nilai rantai pengembangan komoditas pertanian tersebut juga memberikan manfaat bagi para pelaku usaha mikro. Di antaranya melalui pendampingan terkait budidaya hingga jaminan penyerapan hasil produksi oleh pasar dengan harga yang kompetitif dan memberikan keuntungan bagi para petani.
"Rantai pasok menjadi hal yang sangat krusial. Maka itu Kemenkop sangat peduli akan hal tersebut, karena yang dibutuhkan para petani sekarang adalah offtaker untuk membeli produk mereka," ujar Eddy.
Ia mengungkapkan, program pengembangan rantai pasok komoditas pertanian ini juga harus melibatkan berbagai stakeholder. Baik pemerintah maupun swasta agar mampu membuka lebih banyak peluang usaha khususnya di bidang pertanian.
"Harapannya acara ini bukan hanya menjadi CSR perusahaan, tetapi juga menciptakan peluang usaha dengan memanfaatkan lahan kritis atau tidak terpakai dari para petani. Lalu memaksimalkan SDM kita yang layak mendapatkan income lebih baik," katanya.