EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan kolaborasi dengan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts untuk pengembangan ekonomi berbasis klaster di Indonesia.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama antara LPDB-KUMKM, PUM Netherlands Senior Experts oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, dan Managing Director PUM Andy Wehkamp di Kantor Pusat PUM Netherlands Senior Experts, Bezuidenhoutseweg, Den Haag, Belanda.
Dalam kunjungan ke Belanda, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo didampingi Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana, dan juga Setia Irawan Ketua Kopontren Al-Ittifaq, serta Presiden Direktur Alif Learning Center (ALEC) Irvan Saidikin. Kolaborasi ini dilakukan dalam rangka peningkatan ekonomi berbasis klaster atau keunggulan dari masing-masing daerah atau wilayah di Indonesia melalui badan hukum koperasi.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan, kunjungan ke Belanda saat ini bertujuan mengenal lebih dalam program kerja dari PUM Netherlands Senior Experts yang memiliki fokus pada pengembangan ekonomi dan bisnis dari negara berkembang. Tujuannya menciptakan dampak positif perekonomian, lingkungan, dan masyarakat.
"Ke Belanda ini dalam rangka berkenalan dengan PUM, dan melakukan kerja sama yang lebih, dan mempunyai komitmen tinggi dengan PUM. Itu guna pengembangan UMKM yang ada di Indonesia," ujar Supomo di Den Haag, Belanda, Senin (18/7).
Menurutnya, sebagai lembaga negara yang diberikan amanah berupa program pendampingan, kolaborasi dengan PUM ini menjadi langkah strategis yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM karena melibatkan mitra strategis dan sudah terbukti kinerjanya. Tercatat, selama ini PUM Netherlands Senior Experts telah melakukan pendampingan kepada mitra LPDB-KUMKM yakni Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq untuk pengembangan teknis budi daya, etika bisnis, dan juga pemasaran bagi sektor pertanian.
Pihaknya meyakini, ke depan program pendampingan LPDB-KUMKM akan semakin kuat dan berkualitas karena memiliki pendekatan ekonomi berbasis klaster yang disesuaikan dengan karakteristik iklim, sosial, dan budaya. "Harapan saya ke depan harus tumbuh berkembang bersama-sama," jelas Supomo.
Selain kolaborasi pengembangan ekonomi berbasis klaster di Indonesia, LPDB-KUMKM, dan PUM Netherlands Senior Experts juga menandatangani komitmen bersama perkuatan ekosistem bisnis daripada mitra LPDB-KUMKM yakni Kopontren Al-Ittifaq. Dengan adanya komitmen bersama ini, LPDB-KUMKM akan terus melaksanakan pendampingan dari sisi kelembagaan koperasi dan juga dari sisi pembiayaan koperasi, sedangkan PUM akan melakukan pendampingan dari sisi transfer knowledge seperti budi daya, penanganan pasca panen, hingga alur distribusi ke modern market.
Diharapkan ekosistem bisnis Kopontren Al-Ittifaq akan semakin berkembang dan memiliki pondasi yang kuat dari hulu hingga hilir yang dikolaborasikan dengan mitra-mitra strategis, dan dampaknya Kopontren Al-Ittifaq mampu meningkatkan supply atau permintaan produk sayur dan pertanian dari modern market. Ia menambahkan, dalam kunjungan ke Belanda, LPDB-KUMKM juga bertemu dengan pemegang saham terbesar Superindo yang merupakan salah satu offtaker terbesar dari produk pertanian Kopontren Al-Ittifaq.
"Kami juga melakukan pertemuan dengan pemegang saham terbesar Superindo yakni Albert Heijn, Superindo merupakan buyer terbesar yang membeli produk sayur dan buah dari Ittifaq," ujar Supomo. Dari pertemuan tersebut diharapkan ke depan Superindo bisa meningkatkan permintaan produk hortikultura dari Kopontren Al-Ittifaq dan berdampak pada peningkatan pendapatan petani dan anggota koperasi yang terlibat didalam ekosistem tersebut.
"Harapan kami kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik. Lalu bisa tumbuh dan berkembang bersama-sama meningkatkan potensi dan daya saing koperasi maupun UMKM di Indonesia," jelas dia.