EKBIS.CO, JAKARTA -- Emiten infrastruktur telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) melakukan sejumlah ekspansi pada tahun ini. Salah satunya Perseroan akan mengambangkan bisnis data center.
Saat ini TLKM telah menyelesaikan pembangunan tahap pertama Hyperscale Data Center. Analis Samuel Sekuritas Indonesia, Paula Ruth, mengatakan bisnis data center ke depan dapat berkontribusi terhadap pendapatan Perseroan.
"Kami memproyeksikan pendapatan data center akan tumbuh sekitar 18 persen CAGR di FY22-25F," kata Paula dalam risetnya dikutip pada Selasa (26/7).
Namun, waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis data center terbilang cukup memakan waktu. Menurut Paula, hal tersebut menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan.
Dengan ekspansi bisnis data center ini, rekomendasi untuk TLKM pun diubah dari BUY ke HOLD. Selain data center, faktor lainnya yang juga akan mempengaruhi kinerja TLKM yaitu kemungkinan terbatasnya dampak positif dari kombinasi Lebaran dan pemulihan ekonomi di kuartal II 2022.
Paula menilai dampak lebaran terhadap kinerja TLKM akan lebih konservatif mengingat perlunya waktu sebelum performa sektor-sektor ekonomi tertentu, seperti pariwisata, kembali ke level prapandemi. Paula juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pelanggan seluler yang juga berlangganan fixed broadband setelah pandemi.
Samuel Sekuritas juga menurunkan proyeksi pendapatan TLKM di tahun 2022 sebesar dua persen dibandingkan estimasi sebelumnya. Sementara pertumbuhan laba inti diperkirakan agak membaik.
Walau ada sedikit ketidakpastian dalam tren pertumbuhan laba bersih pada 2022, Paula memperkirakan TLKM akan membukukan pertumbuhan laba inti sebesar 7 persen yoy pada tahun ini didukung peningkatan penetrasi smartphone, fixed broadband, dan pemulihan ekonomi.
Di sisi lain, Paula melihat pandangan Telkomsel selaku pemimpin pasar mengenai adanya tanda-tanda monetisasi data yang lebih baik di kuartal III 2022 masih dapat mendukung harga saham TLKM. Samuel Sekuritas menetapkan target harga (TP) TLKM sebesar Rp 4.500 yang mencerminkan EV/EBITDA FY23F sebesar 7,4x.