EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Bank KB Bukopin Tbk secara konsolidasi mencatatkan rugi bersih senilai Rp 3,32 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini berbalik arah dibandingkan pencapaian semester I 2021 yang mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp 233,46 miliar.
Merujuk laporan keuangan, bank bersandi saham BBKP ini membukukan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) dari Rp 15,60 miliar pada Juni 2021 menjadi Rp 3,92 triliun pada enam bulan pertama 2022. Padahal, KB Bukopin mampu meningkatkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 37,52 persen year on year (yoy) dari Rp 458,90 miliar menjadi Rp 631,08 miliar pada Juni 2022.
Penyaluran kredit dan pembiayaan syariah mengalami penurunan sebesar 12,45 persen dari Rp 58,72 triliun pada Juni 2021 menjadi Rp 51,41 triliun pada Juni 2022. Kendati demikian, aset BBKP bisa tumbuh 11,19 persen dari Rp 79,99 triliun menjadi Rp 88,94 triliun pada semester I 2022.
KB Bukopin berhasil menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp 49,06 triliun pada Juni 2022 atau meningkat 4,36 persen dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 47,01 triliun.
Adapun modal inti KB Bukopin secara konsolidasi sebesar Rp 6,11 triliun pada Juni 2022 atau menurun 8,67 persen dibandingkan Juni 2021 sebesar Rp 6,69 triliun. Sedangkan modal inti secara bank only juga turun 12,61 dari Rp 5,71 pada Juni 2021 menjadi Rp 4,99 triliun pada Juni 2022.
Dari sisi rasio keuangan, kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau capital adequacy ratio (CAR) naik dari 12,57 persen menjadi 18,83 persen. Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) terhadap aset produktif turun tipis dari 4,68 persen menjadi 4,50 persen.
Secara kualitas aset, terjadi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross dari 8,56 persen menjadi 9,89 persen. Sedangkan secara NPL Net mengalami penurunan dari 4,92 persen menjadi 3,96 persen.
Dari profitabilitas, rasio net interest margin naik dari 1,17 persen menjadi 1,64 persen. Laba rugi yang diderita membuat return on equity merosot dari 5,59 persen menjadi minus 93,51 persen. Begitupun dengan return on asset (ROA) turun dari 0,52 persen menjadi minus 10,61 persen.