EKBIS.CO, PEKANBARU -- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan pemerintah saat ini mendorong pengembangan produk minyak makan merah sebagai alternatif minyak goreng sawit. Karena itu, Wapres Ma'ruf mendorong dibangunnya pabrik-pabrik pengolahan minyak makan merah di berbagai daerah.
"Untuk minyak merah pemerintah sudah memutuskan untuk mendorong dibangunnya pabrik-pabrik minyak makan merah mini di berbagai daerah, terutama di daerah perkebunan rakyat yang memang di luar inti dan plasma," kata Ma'ruf usai melakukan penanaman kecambah sawit di Pekanbaru, dikutip pada Jumat (26/8/2022).
Ma'ruf menjelaskan, keberadaan pabrik mini minyak makan merah ini juga bisa menjadi salah satu solusi terserapnya sawit dari petani rakyat. Sehingga, petani sawit rakyat tidak perlu jauh untuk menjual hasil sawitnya.
"Kalau harus menjual jauh, pabriknya jauhh, sehingga habis diongkos warganya tidak terjamin," kata Ma'ruf.
Karena itu, Dia mengatakan, salah satu langkahnya membangun pabrik mini minyak makan merah dengan melibatkan juga pihak swasta. "Jadi semua sedang didorong, dan sudah mulai di beberapa, di Sumatera utara, di Riau sudah ada akan lima, dan pemerintah akan mendorong terus," katanya.
Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini menambahkan, minyak makan merah ini juga memiliki berbagai keunggulan. Selain kaya akan vitamin, minyak makan merah juga mempunyai pasar global yang besar.
"Jadi dalam negeri besar harganya bersaing, di pasar global dia terbuka. Jadi ini potensi baru yg bisa dikembangkan. Keunggulanya itu kaya vitamin dan macam-macam," kata Ma'ruf.
Dalam kesempatan itu, Wapres melakukan panen perdana pembibitan sawit santri; penanaman kecambah sawit hybrid bersama 100 santri dari berbagai pondok pesantren yang datang dari Aceh sampai Papua; serta pengenalan teknologi proses pengolahan pabrik minyak makan merah (M3).
Disamping itu, Wapres juga menyerahkan secara simbolik sumbangan kecambah sawit sebanyak 10.000 kecambah hybrid kepada Pengelola Pondok Pesantren Teknologi Riau. Adapun sumbangan ini berasal dari Sinarmas sebanyak 5.000 kecambah (jenis DxP Damimas) dan Surya Dumai (DxP First Resources) sebanyak 5.000 kecambah. Kecambah ini akan ditangkar oleh Santripreneur dan kemudian akan disalurkan untuk program peremajaan sawit rakyat.