EKBIS.CO, JAKARTA— PT Teknologi Rekayasa Katup (PT TRK) mengapresiasi upaya pemerintah yang terus memperkuat peran perusahaan dalam negeri dalam aktivitas industri hulu migas.
Sebagai pabrikan lokal, PT TRK siap membangun kerja sama dengan para pemangku kepentingan industri hulu migas dalam negeri, guna memenuhi suku cadang yang dibutuhkan industri hulu migas.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT Teknologi Rekayasa Katup, Yon Ming, saat menerima kunjungan Pertamina International EP (PIEP), di Pabrik PT TRK di Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Senin (29/8/2022). Dalam kesempatan tersebut, hadir Direktur Utama Pertamina International EP, John Anis bersama rombongan.
PT Teknologi Rekayasa Katup merupakan pabrikan lokal dengan produksi utamanya bola katup (ball valve), yang sangat vital dalam operasional migas.
Valve digunakan untuk mengontrol jumlah aliran fluida minyak dan gas di lokasi eksploitasi. PT TRK telah mengantongi beragam sertifikasi, baik dari Pemerintah Indonesia maupun lembaga sertifikasi global seperti ISO dan America Petroleum Institute (API).
Yon Ming menegaskan, PT TRK juga siap bersaing di level regional. “Kami akan menjadi bagian dari ‘Indonesia Pavilion’ di ajang Oil and Gas Asia (OGA) di Malaysia. Bersama delegasi Pemerintah Indonesia, PT TRK dan 19 perusahaan lainnya, termasuk operator migas (Kontraktor Kontrak Keja Sama) dalam negeri akan mengikuti eksibisi Migas terbesar di Asia tersebut,” katanya.
Oil and Gas Asia (OGA) akan diadakan di Malaysia, pada 13-15 September 2022. Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya akan hadir di forum tersebut, satu atap dengan para pelaku industri hulu migas lokal dan nasional. Di event ini, pemerintah memfasilitasi perusahaan dalam negeri untuk memperluas pasar di level regional.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina International EP, John Anis, mengatakan Pertamina melalui Pertamina Internasional EP (PIEP) memainkan peranan kunci dalam kerja sama dengan mitra luar negeri, khususnya di bidang eksplorasi dan produksi migas.
PIEP merupakan operator dan pemegang participating interests di beberapa lapangan migas di Aljazair, Irak, Malaysia serta beberapa negara lainnya.
“Sebagai Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), kami mencanangkan strategi partnership untuk sharing risk and cost serta technology and knowledge transfer,” ujarnya.
Sejak mendapatkan kontrak kerja sama di beberapa negara, PIEP berkomitmen mendukung ekspor pabrikan dalam negeri ke lapangan-lapangan operasi PIEP. PIEP juga siap membantu pabrikan lokal membuka market share dengan perusahaan KKKS internasional lainnya.
“Produk pabrikan unggulan dalam negeri memiliki kapasitas dan kapabilitas yang bisa digunakan di lapangan SHU Pertamina baik di dalam dan luar negeri. Hal ini sekaligus mendukung program pemerintah untuk memberdayakan produk lokal di kancah internasional,” kata John Anis.
Menurutnya, peluang kerja sama business to business dengan contract holder di area operasi akan diupayakan untuk mendapatkan peluang masuk ke dalam Approved Manufacturer List (AML) di masing-masing operator.
“Beberapa hal penting terkait asistensi dan pengawasan dari tim ahli PIEP perlu dilaksanakan agar pabrikan Indonesia dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung kinerja Pertamina di level internasional,” katanya