EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Jasa Angkasa Semesta (JAS Airport Services) kembali dipercaya sebagai Cargo Terminal Operator (CTO) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar dan Juanda Surabaya. Hal tersebut dipastikan setelah ditetapkan sebagai pemenang dalam seleksi mitra yang diselenggarakan oleh Angkasa Pura I untuk meningkatkan Level of Services pada layanan dan operasional Terminal Kargo dan Pos berstandar global.
“Dengan kembali terpilihnya JAS Airport Services sebagai CTO di station Denpasar dan Surabaya merupakan bukti bahwa Angkasa Pura I masih mempercayakan JAS Airport Service untuk terus mendukung optimalisasi penanganan kargo di kedua bandara tersebut sesuai dengan standar Internasional,” kata Presiden Direktur dan CEO JAS Airport Services Adji Gunawan dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (30/8/3022).
Adji menjelaskan JAS Airport Services akan mengelola Terminal Kargo dan Pos Internasional di Bandara Juanda Surabaya mulai 1 Desember 2022. Lalu untuk Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar akan dimulai pada 1 Januari 2023.
“Semoga ke depannya, JAS Airport Services dapat terus menjaga kepercayaan AP I dalam mendukung optimalisasi bisnis kargo di kedua Bandara Internasional tersebut,” tutur Adji.
Adji memastikan JAS Airport Services selalu menjaga standar pelayanannya dengan beragam sertifikasi yang diakui dunia internasional. Salah satunya adalah resertifikasi ISAGO dari IATA yang merupakan sertifikasi perusahaan ground handling sesuai standard internasional di empat station PT Jasa Angkasa Semesta yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta (CGK), Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS), Bandara Internasional Juanda (SUB), dan Bandara Internasional Kualanamu (KNO) pada awal tahun 2022.
Dia menuturkan, JAS akan mengimplementasikan Cargo Terminal Digitalization melalui integrasi terhadap Cargo Integrated System PT Angkasa Pura I yang akan membantu menyederhanakan proses bisnis. Selain itu juga meningkatkan efisiensi, transparansi pembayaran cashless, dan terintegrasi dengan seluruh stakeholder di dalam Air Cargo and Logistics Ecosystem seperti maskapai penerbangan, bea cukai dan karantina, Regulated Agent, Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) atau Freight Forwarder, dan Cargo Terminal Operator.
“Selain itu Cargo Integrated System ini juga akan terintegrasi dengan HS-Code INSW dan National Logistics Ecosystem (NLE),” ungkap Adji.
Direktur Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Dendi T Danianto mengatakan seleksi terbuka diharapkan dapat memberikan dampak transformasi teknologi. “Selain itu juga peningkatan fasilitas dan ekspertis guna peningkatan Level of Services dan Cargo Throughput serta operasional Terminal Kargo dan Pos yang berstandar Global,” ungkap Dendi.