EKBIS.CO, JAKARTA – Forum komunikasi komunitas pengusaha dan regulator Soekarno-Hatta Trade Facilitation Committee (STFC) pada Rabu (31/8/2022) sukses menyelenggarakan suksesi kepemimpinannya. Agenda ini terselenggara dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan yang ada di lingkup Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Wadah yang berdiri sejak 2004 ini memiliki misi untuk mempercepat arus barang, pengamanan pendapatan negara, dan meningkatkan potensi ekonomi. STFC juga punya visi melestarikan sumber daya alam, lingkungan hidup, peninggalan sejarah, serta keamanan nasional dalam lalu lintas barang.
Menurut Ketua Umum STFC periode 2019 – 2022 Sahat Sianipar, kehadiran STFC di lingkungan bandara Soekarno-Hatta adalah ingin meningkatkan citra dan kinerja bandara tersebut sehingga sejajar dengan bandara-bandara internasional di negara maju lainnya. “Peran kami di STFC lebih sebagai fasilitator dan konsultan yang menampung aspirasi seluruh stakeholders, mulai dari pemain kargo dan logistik, bea cukai, aparat keamanan, maskapai penerbangan dan juga masyarakat yang berada di sekitar wilayah bandara. Kami ingin menjembatani kepentingan berbagai pihak dalam mencari solusi terbaik untuk kemajuan bersama,” tuturnya saat acara serah terima jabatan di Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Selama masa pandemi yang lalu, tutur Sahat, STFC tetap melakukan edukasi kepada publik melalui penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bandara. Seperti webinar nasional bertema Relaksasi dan Optimalisasi Bisnis di Bandara dan pelatihan untuk UMKM yang ingin mengembangkan bisnis dengan memulai penetrasi pasar luar negeri (ekspor) dari Bandara Soekarno-Hatta.
“Tidak hanya teknis, di masa pandemi pun kami juga menyelenggarakan webinar bertema motivasi dengan narasumber dari internal STFC. Dengan perlambatan ekonomi yang terjadi di masa tersebut, kami ingin pelaku bisnis di lingkup bandara tetap optimistis dan berani memasang target-target yang lebih tinggi tanpa harus fokus pada kondisi krisis saat itu,” ujarnya.
Ketua Umum terpilih STFC periode 2022-2025 Andrianto Soedjarwo mengatakan program jangka pendek dari kepengurusannya nanti adalah mempersatukan ribuan pelaku usaha di Kawasan Soekarno-Hatta yang selama ini masih belum optimal agar bisa menggali lebih banyak lagi permasalahan-permasalahan yang ada di lingkup bandara.
“Di dalamnya ada maskapai penerbangan, kepabeanan, freight forwarding, imigrasi, bea cukai dan sebagainya. Kami ingin ke depannya STFC ini menjadi one stop solutions bagi para pemangku kepentingan di kawasan ini sehingga kehadiran komunitas ini benar-benar memberikan nilai tambah bagi siapa pun yang berada di lingkungan ini,” tegasnya.
Andrianto juga menyebut kegiatan-kegiatan STFC tidak hanya berkaitan dengan bisnis di bandara. Namun juga kegiatan-kegiatan sosial yang turut membantu masyarakat di seluruh Indonesia yang terkena musibah.
“Kita pernah menyelenggarakan seminar tentang bandara internasional dengan mengundang pakar manajemen seperti Rhenald Kasali. Kita pun pernah mengirim bantuan logistik seperti makanan dan obat-obatan ke Yogyakarta saat terjadinya letusan Gunung Merapi, termasuk juga ke Aceh. Dalam kepengurusan baru nanti, kami akan fokus juga terhadap permasalahan-permasalahan bangsa yang lebih luas,” papar Andrianto.
Sebelumnya, STFC juga pernah mendapatkan penghargaan dari World Customs Organizations (WCO) sebagai pemberi layanan terbaik bagi komunitas internasional bea dan cukai. Penghargaan tersebut menjadi salah satu apresiasi nyata atas kontribusi komunitas yang dideklarasikan oleh sembilan tokoh pelaku bisnis dan regulator bandara tersebut.
“Saat ini saya adalah Ketua Umum STFC yang ketujuh. Artinya sudah ada enam ketua yang sebelumnya telah memimpin organisasi ini dengan kontribusi-kontribusi nyata bagi kawasan kita. Tentu ini menjadi beban moral sekaligus tanggung jawab bagi saya sebagai ketua yang baru untuk melanjutkan cita-cita para pendiri untuk menjadikan Soekarno-Hatta sebagai bandara kelas dunia,” tutupnya.