EKBIS.CO, JAKARTA -- Kinerja Perusahaan Tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami perbaikan seiring dengan pulihnya perekonomian nasional dari dampak pandemi Covid-19. Jumlah perusahaan yang mencetak laba pun meningkat.
"Saat ini kinerja emiten sudah mengalami peningkatan dibandingkan kinerja saat pandemi di 2020,"kata Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 2B Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ona Retnesti Swaminingrum, Senin (12/9/2022).
Dengan kondisi perekonomian yang semakin membaik, OJK mencatat, kinerja emiten telah mengalami peningkatan. Setidaknya terdapat 577 emiten atau setara 74,07 persen dari total perusahaan yang membukukan laba tahun berjalan berdasarkan Laporan Keuangan Tahunan (LKT) 2021.
Sebagai informasi, jumlah emiten yang membukukan laba sepanjang tahun berjalan berdasarkan LKT 2019 mencapai 553 atau 75,4 persen dari keseluruhan emiten. Namun pada LKT 2020 jumlah emiten yang membukukan laba turun menjadi 475 atau setara 61,6 persen dari total perusahaan akibat terdampak pandemi Covid-19.
OJK berharap peningkatan kinerja emiten bisa terus berlangsung secara berkelanjutan. Dengan demikian, pasar modal Indonesia dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
"Semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pembiayaan diharapkan kebutuhan pendanaan industri menjadi terpenuhi dan semakin banyak pelaku usaha yang dijalankan dengan tata kelola yang baik," ujar Ona.
Secara umum, perkembangan jumlah emiten mengalami peningkatan yang sangat baik dalam lima tahun terakhir. Pada 2018 jumlah emiten tercatat mencapai 702 emiten. Sementara per 31 Agustus 2022, jumlah tersebut naik mencapai 900 emiten.
Kinerja positif pasar modal juga tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami penguatan. Hingga 31 Agustus 2022, IHSG tercatat menguat 3,27 persen month to date ke level 7.178, 59, lebih baik dibandingkan dengan kinerja 11 peer country regional.
Selanjutnya penghimpunan dana melalui penawaran umum perdana, penawaran umum terbatas maupun penawaran umum obligasi dan berkelanjutan juga mengalami peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir.
Selama 2018, penghimpunan dana di pasar modal tercatat Rp 165,9 triliun. Hingga akhir 2021, penhimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 363,29 triliun. Sedangkan pada periode 1 Januari sampai dengan 31 Agustus 2022, penghimpunan dana melalui penawaran umum sudah mencapai Rp 168,73 triliun.