EKBIS.CO, JAKARTA -- Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengungkapkan saat ini trafik penerbangan mulai meningkat. Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Nur Isnin Istiarto mengungkapkan maskapai mengambil peluang tersebut.
"Dimana pada Juni 2022, lalu lintas penerbangan domestik maupun internasional sudah mencapai rata-rata 70 persen jika dibandingkan masa saat pedemi Covid-19 lalu," kata Isnin, Jumat (16/9/2022).
Jika melihat dari data International Air Transport Association (IATA), lalu lintas domestik kenaikannya sudah sebanyak 81 persen. Sementara lalu lintas penerbangan internasional mencapai 65 persen.
"Data kenaikan tersebut merupakan peluang bagi maskapai untuk memajukan industri penerbangan kembali. Dengan syarat meningkatkan pelayanan dan bisa menangkap peluang pasar yang ada," ujar Isnin.
Untuk meraih peluangan tersebut, Isnin mengatakan seluruh operator di Indonesia harus menyiapkan sejumlah strategi. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi dalam masa transisi setelah pademi.
"Ini dilakukan dengan meningkatkan kolaborasi dan elaborasi bersama para stakeholder dan pemangku kebijakan melalui pengembangan bisnis," tutur Isnin.
Melalui strategi tersebut, Isnin mengharapkan sektor industri penerbangan dapat melakukan rencana strategis. Salah satunya dengan mengoptimalkan slot penerbangan dan mengaktifkan kembali rute-rute domestik yang sempat di tutup.
Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengatakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi membutuhkan konektivitas transportasi yang terintegrasi. Khususnya transportasi terintegrasi darat, laut, dan udara untuk melancarkan mobilitas dan distribusi logistik serta mengurangi kesenjangan ekonomi khususnya di wilayah Terdepan, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP).
"Jika ini bisa dilakukan secara maksimal, diharapkan industri transportasi domestik akan semakin bergairah dan juga mampu mendongkrak perekonomian khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) di seluruh pelosok Indonesia,” kata Denon dalam Webinar Merajut Konektifitas Transportasi Intermoda dan Peningkatan Daya Saing, Jumat (16/9/2022).
Denon menjelaskan hal tersebut juga sekaligus untuk mendukung sektor pariwisata. Khususnya dalam menggarap potensi wisatawan nusantara yang jumlahnya sangat signifikan sekitar 500 juta orang atau secara nilai sekitar Rp 500 miliar per tahun.
Dia menambahakan, dalam memperkuat konektivitas maka sektor penerbangan masih perlu dikembangkan. “Khususnya penerbangan perintis atau feeder antar daerah, pengoperasian sea plane, dan pengembangan general aviation,” ujar Denon.